Ekonomi

Harga Bawang Merah di Nganjuk Terjun Bebas, Pedagang Takut Bangkrut

NGANJUK, FaktualNews.co – Anjloknya harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Nganjuk, membuat para pedagang tidak berani berspekulasi karena takut bangkrut.

“Kita tidak berani kulakan dalam jumlah banyak. Kami semua takut bangkrut,” kata salah satu pedangan di pasar Sukomoro, Kartijah, kepada awak media, Minggu (14/01/2018).

Menurutnya, jika para pedangan membeli bawang merah dalam jumlah yang banyak dari para petani dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Maka, ditakutkan akan terjadi penurunan lagi. “Jika kami beli Rp 5 ribu besok turun Rp 200-300 per kg. Sudah berapa kerugian yang kami tanggung,” tambahnya.

Saat ini harga bawang merah hanya dibandrol Rp 5-6 ribu per kilogram. Padahal dua minggu sebelumnya tembus Rp 10-11 ribu per kg.

Harga bawang merah jenis super saat ini masih di angka Rp 6 ribu per kg dan tergolong paling mahal. Sementara ukuran sedang Rp 5 ribu dan ukuran kecil Rp 3 sampai 4 ribu per kg. Dengan kondisi harga yang turun drastris, pedagang mengaku rugi, karena sulit menjual bawang merah.

Sementara stok bawang merah di pasaran sangat melimpah karena panen raya. Hal itu masih ditambah lagi dengan masuknya bawang merah dari luar kota Nganjuk seperti dari Demak, Jawa Tengah, Probolinggo, dan juga Bima.

Degan kondisi ini, para pedagang dan petani berharap, pemerintah kembali menyerap bawang merah milik petani, agar harga bawang merah bisa merangkak naik, minimal di angka Rp 10 ribu per kg.