JOMBANG, FaktualNews.co – Calon bupati Kabupaten Jombang, Kombes (Purn) Syafi’in, mengganti deklarasi atas pencalonan dirinya di lapangan terbuka seperti dua pasangan calon bupati lainnya.
Gus Syaf sapaan akrabnya lebih memilih blusukan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Santri ini. Hal tersebut dipilih Gus Syaf agar lebih dekat dengan masyarakat serta melihat kondisi di lapangan secara langsung.
Kali ini, Gus Syaf berdiskusi dengan para penjual dan petugas kebersihan di pasar terminal Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Minggu (14/01/2018).
Selain itu, ia sangat terkejut dengan kondisi pasar yang ada di belakang terminal Mojoagung tersebut. Bagaimana tidak rata-rata bangunan pasar sudah banyak yang rusak. Seperti dinding retak dan atap bocor. Bahkan, penataan pasar kurang diperhatikan pemerintah, saluran drainase tidak lancar, sampah berceceran di mana-mana, sehingga terlihat kumuh.
“Semestinya antara lapak bahan pokok dan pangan dengan lapak sandang dan perlatan rumah tangga itu dipisah, sehingga warga mudah mencari kebutuhan. Selain itu, tempat pembuangan sampah di pasar belakang terminal ini juga berdekatan dengan pasar utama dan Warung nasi,” ungkapnya.
Jika terpilih calon bupati yang diusung PDIP, Partai Hanura, PKPI dan PBB bertekad akan melakukan pemugaran terhadap seluruh bangunan pasar tradisional di Jombang, mulai dari fisik bangunan dan penataan lapak pedagang.
“Hasil kunjungan kita hari ini hampir sama dengan kunjungan ke pasar Legi dulu. Pedagang masih mengeluhkan sarana dan prasana pasar yang buruk. Padahal restribusi lumayan besar,” kata Gus Syaf.
Selain itu, Gus Syaf juga mengkritisi saluran drainase dibeberapa pasar yang belum dibenahi seperti pasar Peterongan. Sehingga ketika musim hujan lokasi pasar becek dan licin.
“Pasar adalah putaran roda ekonomi warga. Pasar tradisional masih menjadi acuan pertama warga Jombang untuk mencari kebutuhan sehari-hari, sudah semestinya pemerintah memberikan perhatian khusus,” tambahnya.
Menurutnya, pasar tradisional sudah semetinya dikonsep bersih dan rapi. Hal itu bisa terwujud jika ada iktikad dari pemerintah untuk membenahi pasar-pasar. Jika kondisi fasilitas pasar tradisional tidak segera diperbaiki, maka yang dirugikan tetap orang kecil dan masyarakat kelas bawah
“Pasar tradisional harus dikelola, perputaran uang disini cukup besar tapi harus bersih sehingga warga yang ke pasar bisa betah berbelanja dan tidak perlu ke ma,” pungkas Gus Syaf.