SINGAPURA, FaktualNews.co – Seluruh perempuan hamil di Singapura direkomendasikan untuk menjalani screening diabetes mellitus atau GDM (Gestational Diabetes Mellitus). Tidak hanya bagi perempuan hamil yang memiliki faktor resiko tinggi terhadap diabetes, tetapi bagi seluruh perempuan hamil.
Rekomendasi itu diumumkan pertama kali pada Jumat (12/1/2018) oleh College of Obstetricians and Gynaecologists Singapore (COGS) dalam sebuah konferensi tentang ‘diabetes dalam masa kehamilan’ di rumah sakit perempuan dan anak Kandang Kerbau Hospital (KKH), Singapura.
Federasi Diabetes Internasional memperkirakan satu dari tujuh kelahiran di seluruh dunia terdampak GDM.
Ibu hamil yang mengidap GDM berpotensi mengalami tekanan darah tinggi, memasuki masa pra-natal yang sulit dan meningkatnya resiko kematian dalam proses melahirkan.
Demikian juga dengan bayinya, ia berpotensi terkena dampak dan beresiko mengalami sesak nafas, gula darah rendah dan penyakit kuning.
Menteri Senior Negara urusan Kesehatan Dr Amy Khor, yang menjadi tamu kehormatan dalam konferensi itu mengatakan, ibu dengan GDM juga menghadapi risiko diabetes yang lebih tinggi di masa selanjutnya.
“Pada gilirannya, anak-anak yang lahir dari kehamilan tersebut cenderung mengalami obesitas di masa kecil dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Di Singapura, diabetes adalah penyebab kematian tertinggi kedua,” kata Dr Khor.
Screening direkomendasikan dilakukan pada minggu ke 24 sampai minggu ke 28 masa kehamilan.
Sebelumnya, hanya perempuan hamil yang teridentifikasi memiliki faktor risiko tinggi yang didorong untuk menjalani screening GDM. Resiko tinggi itu misalnya, termasuk berat badan, berusia di atas 35 tahun, dan adanya riwayat diabetes pada keluarga.
Perubahan kriteria panduan screening tersebut menyusul hasil uji coba yang berhasil oleh KKH sejak tahun lalu. Menurut KKH, sejak Januari 2016 sampai saat ini, uji coba tersebut menunjukkan peningkatan 20 persen kasus GDM.
Profesor Tan Kok Hian, kepala dan konsultan senior pada Perinatal Audit and Epidemiology Unit di KKH mengatakan, uji coba tersebut juga membantu memastikan efektivitas biaya screening rutin untuk diabetes pada masa kehamilan.
“Dan kami menemukan biayanya lebih murah. Deteksi dini seperti ini akan mengurangi biaya pengobatan GSM. Kita bisa merencanakan perawatan yang dibutuhkan, sehingga mengurangi komplikasi akibat diabetes pada masa kehamilan,” kata Prof Tan.