FaktualNews.co

Perahu Wisata Meledak Di Thailand Selatan, 16 Orang Cedera

Internasional     Dibaca : 975 kali Penulis:
Perahu Wisata Meledak Di Thailand Selatan, 16 Orang Cedera
FaktualNews.co/Istimewa/
Perahu motor cepat 'King Poseidon' terbakar di dekat pulau Phi Phi Le Island. (scmp.com)

BANGKOK, FaktualNews.co – Sebuah perahu motor cepat yang memuat 31 penumpang meledak di dekat pulau Phi Phi Le di Provinsi Krabi, bagian selatan Thailand, Minggu (14/1/2018). Kepolisian daerah Phi Phi mengatakan kepada Reuters, 16 wisatawan yang kebanyakan dari China mengalami cedera dalam kejadian itu,

Menurut pihak kepolisian, perahu motor yang diberi nama ‘King Poseidon’ saat itu menyeberangkan 27 wisatawan asal China dari Phuket menuju Phi Phi. Mesinnya terbakar kemudian meleledak melukai 14 wisatawan dan 2 awak perahu. Saat ini otoritas terkait sedang melakukan penyelidikan penyebab ledakan tersebut.

Staf rumah sakit Phi Phi mengatakan kepada Ruters, dari 16 korban luka 6 diantaranya mengakami cedera yang cukup serius. Sementara 9 korban diperbolehkan pulang, 7 korban lainnya harus dilarikan ke rumah sakit di Pukhet untuk penanganan lebih lanjut.

Dari 16 korban luka-luka, enam orang dalam kondisi parah, staf rumah sakit Phi Phi mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa tujuh orang telah dikirim ke rumah sakit di Phuket untuk perawatan lebih lanjut dan sembilan lainnya telah dipulangkan.

Sejumlah resort berupa pantai dan pulau di wilayah selatan Thailand menjadi destinasi utama pariwisata di negari gajah putih itu. Terutama saat memasuki bulan November sampai Maret.

Sektor pariwisata menyumbang sekitar 12 persen pertumbuhan ekonomi Thailand. Angka itu merupakan terbesar kedua di Asia Tenggara dan pariwisata merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat.

Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand berharap Thailand akan dikunjungi 37 juta sampai 38 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2018. Artinya, meningkat sekitar 35 juta pengunjung dibanding tahun lalu. Wisatawan China pada tahun lalu mencapai 10 juta orang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i