FaktualNews.co

Tak Kunjung Diserap Bulog, Petani Bawang Merah di Nganjuk Merugi

Ekonomi     Dibaca : 1431 kali Penulis:
Tak Kunjung Diserap Bulog, Petani Bawang Merah di Nganjuk Merugi
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Bawang merah yang dihasilkan petani asal Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jatim.

NGANJUK, FaktualNews.co – Para petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jawa Timur, mulai dilanda rasa waswas. Anjloknya harga bawang merah hinggRp 5-6 ribu per kilogram (kg) membuat mereka merugi.

Mereka mendesak agar Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) segera melakukan penyerapan. Jika tidak, diprediksi para petani akan semakin merugi seiring dengan turunnya harga bawang merah.

“Seharusnya pemerintah sudah ambil tindakan pembelian. Karena harga bawang merah di pasaran sangat rendah, tidak sebanding dengan harga pokok produksi (HPP),” kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Jawa Timur, Akad, Senin (15/1/2018) pagi.

Penurunan harga bawang merah sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir. Harga ideal bawang merah seharunya berkisar antara Rp 12-13 ribu untuk perkilogramnya. Mengingat Harga Pokok Produksi (HPP) bawang merah cukup tinggi mencapai Rp 10.800 perkilogram.

Biaya tersebut mulai untuk pembelian benih, pengobatan dan biaya panenan. Makanya, jika harga bawang merah hanya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu dipastikan banyak petani yang merugi. “Kalau tidak rugi ya impas,” jelasnya.

Penurunan harga bawang merah pada panen ketiga ini, menurut Akad dipengaruhi oleh waktu panen yang bersamaan. Beberapa daerah di Jawa Tengah juga mengalami masa panen. Sehingga stok bawang merah di pasaran melimpah. Asosiasi tidak dapat melakukan pembatasan, karena sudah menjadi hukum pasar.

“Yang bisa kami lakukan adalah meminta pemerintah agar tidak merekomendasi impor bawang merah. Yang jelas, dulu pemerintah sudah berkomitmen dengan para petani, untuk menjaga kestabilan harga bawang merah di pasar, katanya Bulog akan beraksi menyelamatkan harga papsar. Ini yang sedang kita tagih realisasinya,” terangnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin