JOMBANG, FaktualNews.co – Kasatreskrim Polres Jombang, Jawa Timur, AKP Gatot Setyo Budi menjelaskan, hasil otopsi dari tim medis menunjukkan ketiga korban mati karena kehabisan nafas.
Dugaan kehabisan nafas, sebagaimana dikatakan Gatot, bisa dilihat dari kuku-kuku korban yang membiru. Meski demikian, dia belum berani memastikan penyebab kehabisan nafas tersebut karena racun, tenggelam atau tersumbatnya salur pernafasan.
“Hasil otopsi dari tim menunjukkan korban meninggal dunia karena kehabisan nafas. Itu hasil sementara dari tim medis. Untuk penyebab kehabisan nafas masih terus kita dalami lagi,” katanya, Selasa (16/1/2018).
Gatot menambahkan, tim yang melakukan otopsi banyak mengambil cairan di dalam tubuh korban yang diduga racun serangga. Tetapi polisi belum berani menyimpulkan korban meregang nyawa karena cairan baygon.
Cairan tersebut diambil petugas dari beberapa bagian tubuh korban seperti lambung dan lain-lainnya. “Kita masih menunggu hasil dari laboratorium tentang cairan yang dibawa oleh tim forensik. Kita belum berani menyimpulkan dulu,” tambahnya.
Sementara itu, ditanya tentang kedua orang tua korban, Gatot menjelaskan, anggotanya masih melakukan penyidikan. Terutama ibu korban yang telah melewati masa kritis.
“Ayah korban mengaku tidak ada masalah keluarga di rumahnya, hanya saja istrinya tinggal di rumah mertuanya dan ia tinggal di tempat kerjanya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Sambilanang, Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan jenazah tiga anak kecil di dalam kamar mandi.
Ketiganya ditemukan tak bernyawa bersama ibunya, Evi yang ditemukan dalam kondisi kritis. Disamping jenazah korban ditemukan baygon.