FaktualNews.co

Korea Utara dan Korea Selatan Akan Bersatu di Olimpiade

Internasional     Dibaca : 1272 kali Penulis:
Korea Utara dan Korea Selatan Akan Bersatu di Olimpiade
DW.com
Korea Utara dan Korea Selatan Akan Bersatu di Olimpiade

Kedua negara Korea menyatakan akan berparade bersama di bawah bendera “Korea Bersatu“ pada acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang. Korea Utara dan Selatan sepakat tampil dalam satu barisan pada pembukaan Olimpiade Musim Dingin 9 Februari mendatang, kata Kementerian Unifikasi Korea hari Rabu (17/01). Ajang Olimpiade Musim Dingin tahun ini akan digelar di Pyeongchang, Korea Selatan.

Kesepakatan ini adalah salah satu hasil konsultasi mendadak antara Korea Utara dan Korea Selatan yang dilakukan sejak 9 Januari lalu. Inilah pertemuan pertama delegasi dari kedua negara sejak 2015, ketika ketegangan memuncak dan komunikasi Utara-Selatan dihentikan.

Pada konsultasi antar Korea putaran kedua di desa perbatasan Panmunjom minggu ini, kedua pihak sepakat untuk tampil bersama di upacara pembukaan di bawah bendera “Korea Bersatu

Korea Utara juga setuju untuk mengirimkan delegasi beranggotakan 550 orang untuk berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan.

Korea Utara menerangkan, pihaknya siap mengirimkan 230 orang penggembira, 30 orang tim delegasi Taekwondo dan 150 orang anggota delegasi olimpiade difabel Paralympics.

Pada konsultasi putaran pertama 9 Januari lalu, Korea Utara memang mengajukan permintaan untuk dilibatkan dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang yang akan berlangsung dari 9 sampai 25 Februari 2018.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengatakan, partisipasi Korea Utara “akan menjadi peluang baik untuk mencairkan kembali hubungan Utara-Selatan”.

Wakil-wakil kedua negara juga mendiskusikan penampilan tim hoki es sebagai satu tim di bawah “bendera persatuan”, gantinya tampil sebagai dua tim dari negara Korea Utara dan Korea Selatan.

Kalangan pengamat berpendapat, Korea Utara berusaha menjalin kembali komunikasi dengan Korea Selatan untuk mengantisipasi sanksi yang lebih berat lagi dari Amerika Serikat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto