FaktualNews.co

Ini Pengakuan Pelaku Penculikan Bocah di Surabaya

Peristiwa     Dibaca : 1317 kali Penulis:
Ini Pengakuan Pelaku Penculikan Bocah di Surabaya
FaktualNews.co/Ekoyono/
Pelaku penculikan bocah asal Gresik usai diamankan polisi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Ahmad Wahyudi (33), pelaku penculikan asal Jalan Kedung Rejo Timur 2, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini bicara apa adanya soal aksi penculikan yang dilakukannya terhadap Shakila (5), bocah asal Kabupaten Gresik. Juga juga tak nampak menyesal telah menculik bocah mungil itu..

Wahyudi mengaku, memperlakukan dan merawat secara baik Shakila di rumah kosnya di Jalan Karangan, Kota Surabaya. Shakila sendiri dibawa Wahyudi sejak Selasa, (16/1/2018) hingga Kamis (18/1/2018).

Selama dengan pelaku, menurut Wahyudi, korban di perlakukan dengan baik. Aksi tersebut dilakukannya karena dirinya semata-mata ingin menjadikan Shakila menjadi anaknya.

Sehingga begitu bertemu dan bareng naik bus dari Gresik ke Terminal Bungurasih dan selanjutnya ke Surabaya, dirinya tidak melakukan tindakan jahat kepada korban.

“Saya ingin punya anak, jadi saya ambil saat di BRI life Jalan dr Soetmo Surabaya,” terang Wahyudi, Kamis (18/1/2018).

Wahyudi juga mengaku, meminta tetangga kos ikut merawat Shakila selama dua hari tinggal di rumah kosnya. Dia juga sempat mengajak jalan-jalan Shakila ke beberapa tempat di Surabaya, seperti bermain pasar Makodam V/Brawijaya dan mall.

“Korban sangat senang ketika saya ajak jalan-jalan ke beberapa mall,” kata Wahyudi.

Wahyudi menegaskan, dirinya tidak ada niatan untuk memperlakukan Shakila secara kasar dan menganggap seperti anaknya sendiri.

Wahyudi sendiri pernah punya istri dan seorang anak. Tapi sudah bercerai dan Wahyudi tinggal sebatang kara, serta kos di Surabaya, anaknya sendiri ikut bersama mantan istrinya.

Diberitakan sebelumnya, Shakila menghilang saat dibawa ibunya, Siti Musharifah (34) untuk mengurus asuransi di sebuah Bank di Jalan dr Soetomo, Surabaya, Selasa (16/1/2018) lalu.

Hilangnya bocah berusia 5 tahun itu viral di media sosial dan menjadi target operasi pihak kepolisian Surabaya khususnya Polsek Tegalsari.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin