NGANJUK, FaktualNews.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengawali Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin Krempyang, Kecamatan Tanjunganom, Sabtu (20/1/2018) kemarin.
Kunjungan rombongan KPU ini dilakukan dalam rangka ‘men-coklit’ data KH Ridwan Syaibani, Pengasuh Ponpes Miftahul Mubtadiin Krempyang tersebut.
Dalam kunjungan kepada tokoh agama di Pesantren ini, Ketua Ketua KPU Nganjuk, Agus Rahman Hakim, bersama petugas pemuthakiran data pemilih (PPDP) didampingi PPK dan PPS Kecamatan Tanjunganom, langsung mendatangi rumah KH Ridwan Syaibani. Rombongan dari KPU Nganjuk inipun langsung diterima tuan rumah.
Setelah Agus menyampaikan tujuan kedatangannya kepada tuan rumah, petugas PPDP kemudian meneliti dan mencocokan nama-nama anggota keluarga beserta nomor induk keluarga yang tercatat dalam kartu keluarga (KK) KH Ridwan Syaibani. Selain itu, petugas juga meneliti e-KTP atas nama KH. Ridwan Syaibani.
“Ini adalah awal proses coklit, secara simbolis kami dari KPU Nganjuk mendampingi PPDP mendatangi tokoh agama disini (Ponpes Krempyang, red) untuk mengawali Coklit ini,” ujar Agus kepada sejumlah awak media.
Menurutnya, pemilihan secara simbolis coklit di Ponpes supaya kyai atau tokoh agama bisa membantu KPU mensosialisasikan kepada masyarakat luas. “Kita tahu kyai, apalagi pengasuh Ponpes Krempyang merupakan salah satu tokoh besar di Kabupaten Nganjuk. Kami berharap beliau menyampaikan proses Pilkada, termasuk Coklit ini kepada masyarakat luas. Supaya masyarakat bisa lebih mudah memahami dan mengetahui proses ini,” jelasnya.
Selain di rumah KH Ridwan Syaibani, Coklit simbolis juga dilaksanakan di rumah KH Abdul Wakhid Badrus, Plt Bupati Nganjuk. Kemudian, tiga tempat lainya coklit dilaksanakan di rumah tiga Calon Bupati. Yakni, di rumah Novi Rahman Hidayat, Siti Nurhayati dan Desy Natalia Widya Natalia.
“Selain yang lima tempat ini, sebanyak 2.079 PPDP bergerak serentak untuk melaksanakan Coklit di 284 desa/klurahan yang tersebar di 20 kecamatan se Kabupaten Nganjuk. Ini akan dilaksanakan hingga tanggal 18 Februari 2018 mendatang,” lanjut Agus.
Selama pelaksanaan, Petugas PPDP diharapkan saat coklit harus mendatangi rumah per rumah warga. Ini bertujuan untuk menghasilkan data pemilih yang valid. Sehingga data yang berhasil dihimpun tidak akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Setelah proses penelitian data selesai, petugas PPDP kemudian menempelkan stiker model A.A.2.KWK. Selanjutnya, rombongan berpamitan kepada KH Ridwan Syaibani untuk melanjutkan tugas berikutnya.