FaktualNews.co

Jadi Korban Salah Tembak, Pria di Jombang Ini Pernah Dibui Karena Salah Tangkap

Peristiwa     Dibaca : 1513 kali Penulis:
Jadi Korban Salah Tembak, Pria di Jombang Ini Pernah Dibui Karena Salah Tangkap
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Foto : Ilustrasi salah tembak.

JOMBANG, FaktualNews.co – ES, (33), ini hanya bisa tergolek tak berdaya di ranjang reot berbahan kayu itu. Praktis selama beberapa bulan ini, warga warga Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tak bisa lagi menjalankan kewajibannya sebagai seorang kepala rumah tangga.

Kakinya tak mampu untuk digunakan beraktivitas seperti biasanya. Setelah timah panas bersarang di kakinya beberapa waktu lalu. Bapak dua anak ini diduga menjadi korban salah tembak yang diduga dilakukan oknum petugas.

“Sudah hampir tiga bulan saya tidak bisa kerja, sebab kaki saya masih belum kuat buat aktivitas berat,” ungkap ES kepada awak media, Jumat (26/1/2018).

Lamat-lamat, pria yang bekerja sebagai kuli di perusahaan mebel milik pengusaha di Kecamatan Mojowarno ini lantas bertutur. Kejadian apes yang menimpanya itu terjadi pada penghujung awal Bulan Oktober.

Ketika itu ES tengah bekerja seperti biasanya. Sehari itu, ia tak memiliki firasat buruk apapun yang akan menimpanya. Usai makan siang, sekira pukul 13.00 WIB, ia diminta untuk membeli baut di toko yang tak jauh dari lokasi tempatnya bekerja.

Setibanya di toko yang juga bengkel itu, tiba-tiba dalam waktu yang cukup singkat iring-iringan kendaraan petugas yang diduga merupakan gabungan dari Satreskoba Polres Jombang dan BNN Kota Mojokerto, mendadak berhenti di lokasi itu.

Dalam waktu sekejap, puluhan orang keluar dari mobil dan segera menuju bengkel. Mengetahui hal itu, ES pun bermaksud menghindar. Sebab, ia mengaku trauma dengan peristiwa yang pernah dialaminya beberapa waktu sebelumnya, lantaran harus berurusan dengan aparat kepolisian.

“Saya pernah jadi korban salah tangkap dulu, karena diduga melakukan pembunuhan. Setelah delapan hari saya ditahan, akhirnya dibebaskan, karena tidak terbukti,” jelas ES sembari mengingat peristiwa kelam yang menimpanya.

Belum sempat menghindar, salah satu petugas sudah lebih dulu memegang tubuhnya. Bak dalam film action, petugas itu langsung menarik ES dengan kasar. Kendati akhirnya ia berhasil meloloskan diri dari petugas.

“Ketika itu saya sempat ditanya siapa saya. Kemudian saya jawa bukan siapa-siapa pak,” tutur ES menceritakan kejadian itu.

Setelah berhasil lepas dari sergapan petugas, ES spontan berlari untuk mencari tempat perlindungan. Namun hal itu beradampat fatal. Petugas yang mengejarnya langsung melepaskan timah panah tepat mengenai kaki ES sebelah kanan.

“Saya spontan lari, karena sudah sangat-sangat ketakutan,” terang ES.

Dalam kondisi terluka parah, ES lantas terus berusaha lari dan bersembunyi di rumah salah satu warga yang tak jauh dari lokasi kejadian. Hingga akhirnya ia selamat dari kejaran petugas setelah petugas yang mengejar akhirnya kembali setelah terdengar intruksi dari pimpinannya.

“Saya sempat dengar ada suara, kembali semua. Setelah itu saya tidak dikejar,” paparnya.

ES pun akhirnya ditolong oleh warga sekita. Ia dibawa ke rumahsakit agar mendapatkan perawatan medis lantaran luka tembak yang dideritanya itu. Bahkan, selama beberapa hari ia harus meringkuk di ranjang rumahsakit.

”Saya dibawa ke petugas medis untuk membantu mengeluarkan peluru yang masih tertinggal di kaki,” bebernya.

Apesnya lagi, usai menjadi korban salah tembak, ES juga harus merogoh kantongnya lebih dalam untuk membayar biaya selama menjalani perawatan di rumahsakit. Padahal, untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga sehari-hari saja ia harus memeras keringat.

“Saya tidak berani lapor, karena saya masih trauma dengan kasus yang dulu,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto saat dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait dengan insiden dugaan salah tembak yang menimpa warga Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang itu.

“Ini kita masih melakukan penyelidikan,” katanya saat dihubungi melalui sambungan ponselnya, Jumat (26/1/2018).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin