FaktualNews.co

Melecehkan Ratusan Pesenam, Dokter Dihukum 175 Tahun Penjara

Peristiwa     Dibaca : 1463 kali Penulis:
Melecehkan Ratusan Pesenam, Dokter Dihukum 175 Tahun Penjara
DW.com
Melecehkan Ratusan Pesenam, Dokter Dihukum 175 Tahun Penjara

Mantan dokter tim senam AS, Larry Nassar harus mendekam seumur hidup dalam penjara, karena hakim menyebutnya sebagai ‘predator berbahaya’. Selain kasus pelecehan, Nassar juga divonis kasus pedofil.

160 perempuan memberi kesaksian secara bergantian selama satu minggu mengenai derita yang mereka hadapi sebagai dampak pelecehan seksual yang dilakukan dokter mereka, Larry Nassar di pengadilan Lansing, Michigan, AS.

Sebagian adalah para atlet yang menceritakan trauma emosional yang mereka alami, namun ada juga orang tua yang menceritakan kesedihan mereka karena gagal melindungi gadis kecil mereka dari predator seksual. Di balik kedok perawatan medis, Nassar terbukti melakukan pelecehan terhadap para atlet senam sepanjang tahun 1998 hingga 2015.

“Saya baru saja menandatangani surat kematian Anda,” kata hakim Rosemarie Aquilina setelah membacakan vonis hukuman 40 tahun hingga 175 tahun atas Nassar. “Anda berbahaya, dan selamanya akan demikian. Kemana pun Anda melangkah, Anda menghancurkan orang-orang yang lemah,” ujar hakim Aquilina seperti dikutip dari AFP.

Tak lama kemudian, sambil memandangi satu per satu korbannya, Nassar pun meminta maaf. “Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa dalam penyesalan saya atas apa yang telah terjadi,” ujar dokter yang pernah bekerja di Universitas Michigan itu.

Hakim Aquilina langsung membantah permintaan maaf Nassar, sebab dalam keterangan tertulisnya, Nassar tetap berkilah telah memberikan perawatan medis yang sah. “Itu bukan perawatan. Itu bukan pengobatan,” imbuh hakim. “Saya bahkan tidak akan membawa anjing saya untuk Anda rawat.”

 

Para pejuang yang selamat
Kisah serangkaian pelecehan seksual terhadap atlet perempuan itu terungkap ketika Rachel Denhollander melaporkan Nassar ke polisi. Saat bersaksi di pengadilan, Denhollander menceritakan bahwa “serangan seksual ” yang dialaminya terjadi ketika ia berusia 15 tahun, dan dilakukan “ketika ibunya berada di ruangan itu, tanpa menyadari apa yang sedang terjadi.”

“Saya meyakinkan diri saya bahwa semua akan baik-baik saja karena saya bisa mempercayai orang dewasa di sekitar saya,” kata Denhollander.

Korban lainnya, Sterling Riethman, mengarahkan kesaksiannya tak hanya kepada Nassar tapi juga kepada seluruh institusi olahraga yang berwenang di antaranya Perhimpunan Gimnastik AS (USAG), Komite Olimpiade AS (USOC) dan Universitas Michigan(MSU). “Kami hadir untuk membuktikan kepada Anda,” ujar perempuan berusia 25 tahun tersebut, ”bahwa tidak ada kata damai untuk melindungi seluruh gadis kecil dan masa depan mereka.”

Di antara para korban terdapat tim pesenam peraih medali emas Olimpiade 2012 London yakni McKayla Moroney, Gabby Daouglas dan Aly Raisman. Hakim Aquilina memuji keberanian para perempuan yang dinilainya berhasil menciptakan kelompok “para pejuang yang selamat.”

 

Terbungkam berdekade
Tak hanya kasus pelecehan, pada vonis berbeda, Nassar juga menerima hukuman 60 tahun penjara atas dakwaan pornografi anak-anak. Ia mengaku bersalah atas 10 tuduhan tindak pidana seksual. Hukuman yang diterimanya pada hari Rabu (24/01) hanya tujuh di antaranya. Sisa hukuman akan diputuskan akhir Januari.

Pasca vonis atas Nassar, Komite Olimpiade AS (USOC) mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investigasi untuk mengungkap “siapa yang mengetahui apa dan dimana, dan mengapa pelecehan seksual itu bisa tidak terdeteksi sekian lama.”

Tiga direktur USAG telah mengundurkan diri atas desakan USOC. Tak hanya itu, presiden Universitas Michigan, Lou Anna Simon juga diminta untuk mengundurkan diri, sebab ketika kasus ini pertama kali muncul di surat kabar, Nassar masih tetap bekerja di Universitas hingga September 2016.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto