PAMEKASAN. FaktualNews.co – Netralitas Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Jawa Timur, mendapatkan sorotan dari masyarakat setempat.
Itu berawal dari beredarnya foto yang menampilkan Ketua KPU bergaya yang mengarah pada penggunaan simbol salah satu pasangan bakal calon Kepala Daerah Pamekasan. Simbol dimaksud adalah simbol jempol.
Foto tersebut viral di Media Sosial (Medsos), khususnya Facebook dan Whatsapp, hingga akhirnya memunculkan polemik. Sejumlah warganet, menuding ketua KPU Pamekasan tidak netral.
“Semoga kejadian 5 Tahun yg lalu dijadikan pembelajaran oleh Penyelenggara Pesta Demokrasi 5 tahunan oleh KPUD Pamekasan saat ini. Semoga tidak terulang lagi (Edisi Pemberhentian 5 komisioner tahun. 2014 ),” demikian tulis Heru Prayitno, politisi PAN pada halaman Facebooknya.
Menurut Heru, ketua KPU semestinya bisa mengetahui dan bisa membedakan dari simbol yang digunakan kedua Paslon yang akan bertarung merebutkan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.
Salah satu penggunaa Facebook lainnya, atas nama Ivan Aziyah Pratama, menuliskan harapannya agar Panwaslu Pamekasan bertindak tegas atas polemik yang sedang perbincangan di masyarakat.
“Panwaslu harus sigap dalam hal ini. tema ini adalah KPU VS PANWASLU bukan dimn (dimana) masyarakat harus memilih siapa,” tulisnya.
Sementara itu, Ketua KPU Pamekasan, Hamzah mengaku tidak tahu atas simbol jempol sudah menjadi simbol dari salah satu pasangan calon peserta Pemilihan Bupati (Pilbup) Pamekasan 2018.
“Saya terus terang tidak tahu ini akan menjadi polemik. Jempol itu spontanitas diminta panitia,” katanya saat ditemui di kantonya, Senin (29/01/2018).
“Seandainya (saya) tahu tidak akan melakukan hal itu,” ujar Hamzah, melanjutkan penjelasannya.