Donald Trump Akui Yerusalem Ibukota Israel, Situasi di Palestina Kian Sulit
JAKARTA, FaktualNews.co – Komite Al Quds, yakni lembaga khusus di bawah Persatuan Ulama Dunia, menjelaskan situasi di Baitul Maqdis kini kian sulit setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sekretaris Komite Al Quds Muraweh Mosa Naser Nassar yang tengah berkunjung ke Indonesia untuk menyampaikan kondisi terkini situasi di Masjid Al Aqsa dan Baitul Maqdis menyatakan Israel kini makin berani memasuki Masjid Al Aqsa sebagai pintu menguasai Palestina.
“Tiga belas hari setelah pengakuan Donald Trump, Israel meresmikan Haikal Sulaiman yang berada di bawah Masjid Al Aqsa,” ujar Muraweh kepada Anadolu Agency usai menemui Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa.
Ulama asal Ramallah, Palestina, ini menjelaskan tugas dari komite Al Quds adalah memberikan informasi kondisi Palestina dan menyelenggarakan seminar internasional di seluruh dunia.
“Kami mengharapkan Indonesia lebih giat lagi memberikan pemahaman soal Palestina,” ujar dia.
Selain itu, Muraweh meminta Indonesia terus berkontribusi memberikan bantuan materi kepada warga Palestina yang hidup serba menderita akibat pendudukan oleh Israel.
“Warga Al Quds menghadapi masalah pelik dan membutuhkan dukungan dari seluruh dunia,” tambah Muraweh.
Muraweh juga mendesak negara-negara Arab untuk bersikap tegas terhadap pendudukan Israel karena persoalan Baitul Maqdis adalah inti dari problem umat Islam saat ini.
Ketua MUI Bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaedi menegaskan, sikap Indonesia sejak awal tegas mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kita terus berjuang untuk memerdekakan Palestina agar kaum muslim dunia dapat menziarahi Al Quds,” jelas Muhyiddin.
Hari ini, Muraweh juga berencana bertemu dengan DPR dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan persoalan Palestina.
Kunjungan Muraweh juga akan berlanjut ke sejumlah daerah di Indonesia untuk membahas topik yang sama.