FaktualNews.co

Cuaca Diprediksi Cerah Berawan

Sambut Gerhana Bulan Total, Warga Mojokerto Adakan Refleksi dan Doa Bersama

Peristiwa     Dibaca : 1443 kali Penulis:
Sambut Gerhana Bulan Total, Warga Mojokerto Adakan Refleksi dan Doa Bersama
FaktualNews/Istimewa/
Radar visual pantauan cuaca wilayah Jawa Timur. Sumber foto : Taufiq Hermawan, Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Fenomena gerhana bulan total atau yang disebut super blue blood moon akan terjadi pada Rabu, (31/1/2018) malam ini.

Adanya fenomena alam tersebut, disambut oleh warga Mojokerto dengan berencana menggelar malam refleksi fenomena alam dan doa bersama.

Acara malam refleksi fenomena alam dan doa bersama tersebut, akan berlangsung di tepi situs cagar budaya Kolam Segaran yang berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Rabu (31/1/2018) sekitar pukul 19.00 Wib.

“Fenomena alam ini merupakan kuasa Tuhan. Selain kami menggelar malam refleksi fenomena alam, kami juga menggelar doa bersama di lokasi yang sama,” ujar Eko Prasetyo, ketua komunitas Save Trowulan saat dikonfirmasi.

Cuaca Diprediksi Cerah Berawan

Sementara itu, pada saat gerhana bulan total nanti, cuaca di Mojokerto diprediksi cerah berawan. Hal itu diungkapkan Taufiq Hermawan, Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda.

“Walaupaun kondisi cuaca di Mojokerto cerah berawan, fenomena gerhana bulan total masih bisa dilihat,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (31/1/2018).

Taufiq menambahkan, berdasarkan hasil pantauan cuaca BMKG Juanda melalui radar visual, pada Rabu (31/1/2018) pukul 16.00 Wib, kondisi cuaca Mojokerto malam nanti belum berubah.

“Sore ini, pantauan kami di radar visual untuk wilayah Mojokerto masih tetap cerah berawan untuk nanti malam. Kami akan terus memantau dan perkembangan cuaca akan kami sampaikan setiap waktu ada perubahan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, fenomena langka ini muncul karena posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis. Fenomena itu dibilang langka, lantaran butuh waktu kurang lebih 100 tahun lagi untuk bisa terjadi fenomena seperti ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i