FaktualNews.co – Pemandangan langit saat ini seperti sedang menyajikan drama besar, yaitu perpaduan tiga bentuk bulan yang cukup langka. Perpaduan tiga rangkap ini terjadi terakhir kali 35 tahun lalu.
Tanggal 31 Januari malam memang merupakan malam istimewa bagi para penggemar astronomi dan pemuja bulan. beruntunglah penduduk di Asia, Australia dan bagian barat Amerika Serikat yang bisa menyaksikan fenomena langit ini.
Penduduk di Eropa tidak bisa menyaksikannya. Tapi mereka masih punya peluang, karena tangal 27 Juli akan terjadi gerhana bulan total, yang juga bisa disaksikan di Jerman. Apalagi, gerhana bulan itu akan terjadi pada akhir minggu, yaitu hari Sabtu.
Lalu, apa sebenarnya yang disebut Super Blue Blood Moon yang sedang berlangsung saat ini? Begini penjelasannya:
Yang disebut Super Moon adalah jika bulan purnama dalam orbitnya mencapai jarak terdekat ke Bumi. Dari sini, bulan akan terlihat lebih dekat, lebih besar dan lebih terang. Fenomena ini bisa terjadi beberapa kali dalam setahun.
Pada malam-malam musim dingin di Eropa, jarak antara bulan dan bumi relatif dekat, kata Carolin Liefke dari Asosiasi Sahabat perbintangan Jerman kepada kantor berita DPA. Jaraknya hanya sekitar 360 ribu kilometer, sedangkan dalam situasi biasa, jarak bulan dan bumi mencapai 400 ribu kilometer.
Lalu apa yang disebut Blue Moon? Ini adalah keistimewaan dalam sistem perhitungan kalender. Yang disebut Bulan Biru adalah purnama kedua dalam satu bulan. Jadi ini bukan fenomena astronomi, melainkan hasil sistem kalender kita.
Tapi Anda mungkin kecewa dengan sebutan ini, sebab bulan pada saat itu sama sekali tidak tampak berwarna biru. Bulan Januari 2018 ini kisahnya, purnama pertama di Eropa muncul 2 Januari. Lalu purnama kedua akan muncul 31 Januari.
“Setiap 29 hari akan terjadi purnama. jadi bisa saja dalam sebulan terjadi dua kali purnama”, kata Carolin Liefke. Rata-rata setiap dua setengah tahun akan muncul apa yang disebut Blue Moon.
Jika bulan purnama dalam orbitnya melintasi pusat bayangan bumi, maka akan terjadi gerhana bulan total, saat matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis.
Jika hal itu terjadi pada saat Super Moon, artinya saat bulan mencapai jarak terdekatnya ke bumi, maka bayangan bumi yan disinari matahari akan merefleksikan warna merah pada bulan, terlihatlah warna bulan merah darah, yang disebut Blood Moon. Permainan alam di langit itu membuat bulan sejak dulu kala dilihat sebagai benda langit yang misterius dan penuh daya magis.