FaktualNews.co

Beredar Pesan Berantai Shiddiqiyyah ‘Restui’ Nyono Jadi Bupati Jombang

Politik     Dibaca : 4156 kali Penulis:
Beredar Pesan Berantai Shiddiqiyyah ‘Restui’ Nyono Jadi Bupati Jombang
FaktualNews.co/Istimewa/
Foto : Ilustrasi Pilkada Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co – Sebuah pesan singkat yang berisi tentang dukungan kepada salah satu calon bupati (cabup) Jombang, Jawa Timur, beredar di grup-grup media sosial WhatsApp. Pesan singkat tersebut, belakangan diketahui ramai di grup WhatsApp sejak beberapa hari terakhir.

Pesan singkat yang mengatasnamakan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang tersebut berisi tentang maklumat Ponpes untuk memilih dan mendukung calon tertentu dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang yang digelar Juni 2018 nanti.

Bahkan, dalam pesan singkat tersebut, juga mencatut nama Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi. Dimana tertulis jika pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah memberikan dawuh agar mendukung Nyono Suharli Wihandoko sebagai Bupati Jombang.

Tak hanya itu, bahkan dalam pesan yang viral di grup-grup WhatsApp itu juga berisi beberapa penggalan ayat Al-Qur’an. Masih menurut isi pesan yang beredar, bahwa dawuh itu disampaikan pada Rabu 31 Januari 2018 lalu.

Berikut isi pesan singkat yang beredar di grup-grup WhatsApp yang menyebut sebagai dawuh Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang :

– SHIDDIQIYYAH ora ndukung munjidah.
– SHIDDIQIYYAH ora ndukung syafiin.
– SHIDDIQIYYAH ndukung bupati nyonoae.

Dawuh Kyai MUHAMMAD MUCHTAR MU’THI ( Mursyid Thoreqoh Shiddiqiyyah )

Hari : Rabu legi
Tanggal : 31 januari 2018 M.
14 jumadil awwal 1439 H.
Pukul : 11:21 wib.

Sebab kita ini hanyalah si murid bodoh yg hanya bisa mengingat-ingat, betapa setiap dawuh dari SANG MURSYID pastilah mengandung petunjuk, maka bolehlah kita lihat pukul berapakah Beliau dawuh saat itu ? Subhanalloh.. 11:21 wib ? dan jika kita mau melihat surat ke-11 dlm ALQURAN pada ayat yg ke-21 menerangkan :

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ

” Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. “

Tahukah pada akhir-akhir ini kita sudah sering menjumpai kabar – kabari yg mengada -ada, yang nantinya kecenderungan dari kabar-kabari yg tanpa kejelasan tersebut malahan akan terlihat lebih mirip sebuah fenomena, maka ada baiknya jika kita bisa mendekati maksud dari tanda peristiwa yg mengandung HIKMAH SIRRI dari dawuh SANG SHUFI.. ??..

salam SEHAT TENTREM ??

Sementara itu, Kholifah Tasrikhul Adib salah seorang santri Ponpes Shiddiqiyyah yang juga aktif dalam organisasi Kepemudaan Shiddiqiyyah menyampaikan jika pihaknya tidak pernah mendengar adanya dawuh yang beredar di grup-grup WhatsApp tersebut.

“Pada saat pengajian umum yang digelar pada tanggal 31 januari kemarin, tidak pernah ada. Kyai tidak pernah bahas masalah pilkada,” katanya saat dihubungi redaksi FaktualNews.co, Jumat (2/2/2018) malam.

Beredar Pesan Berantai Shiddiqiyyah 'Restui' Nyono Jadi Bupati Jombang

Screenshot pesan singkat yang beredar di grup-grup WhatsApp

Beredar Pesan Berantai Shiddiqiyyah 'Restui' Nyono Jadi Bupati Jombang

Screenshot pesan singkat yang beredar di grup-grup WhatsApp

Kendati demikian, pemuda yang akrab disapa Adib ini tak berani menyatakan apakah pesan singkat yang menjadi viral tersebut Hoax. Sehingga ia pun meminta agar klarifikasi dilakukan langsung ke Ponpes Shiddiqiyyah secara langsung.

“Tapi saya juga tidak berani memastikan pesan berantai itu hoax, karena bisa saja restu dari kiai sebagaimana dalam pesan berantai yang beredar disampaikan pada 1 atau beberapa orang secara pribadi. Agar lebih gamblangnya bisa langsung ke Ponpes dan menemui Mas Subeki putra dari Mbah kiai,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi FaktualNews.co masih berupaya untuk melakukan konfirmasi perihal kebenaran pesan berantai tersebut.

 

Ikuti berita seputar pasangan calon Nyono – Subaidi dalam pilkada jombang 2018 di kanal Jombang Gemerlap

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto