FaktualNews.co

Dianiaya Muridnya, Guru Honorer SMAN 1 Sampang Meninggal Dunia

Peristiwa     Dibaca : 1399 kali Penulis:
Dianiaya Muridnya, Guru Honorer SMAN 1 Sampang Meninggal Dunia
FaktualNews/Istimewa/
Ilustrasi

SAMPANG, FaktualNews.co – Ahmad Budi Cahyono, guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun (Smator) Sampang, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Diduga kuat, guru tersebut meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya. Budi Cahyono meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.

Berdasarkan informasi diperoleh FaktualNews.co, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada saat Budi Cahyono mengajar Mapel kesenian di kelas IX materi seni lukis pada jam terakhir sekolah.

Pada saat jam pelajaran berlangsung, siswa inisial MH, selaku terduga pelaku, tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan mereka.

“Budi menegur siswa (MH) tersebut, namun tidak dihiraukan. Malah si MH semakin mengganggu teman-temannya,” beber Kabag Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo.

Akhirnya, guru asal Desa/Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang
tersebut menindak siswa bersangkutan dengan mencoret pipi yang bersangkutan dengan cat lukis.

“Nah, MH tidak terima dan memukul Pak Budi, kemudian dilerai oleh siswa dan para guru. Pak Budi kemudian dibawa ke ruang guru lalu menjelaskan duduk perkaranya kepada Kepsek (Kepala Sekolah),” imbuhnya.

Saat itu, lanjut AKP Puji Waluyo, Kepsek mengaku tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah korban, sehingga mempersilahkan Budi agar pulang duluan.

Namun, Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga korban, bahwa sesampainya di rumah, Budi istirahat (tidur) karena mengeluh sakit pada lehernya.

“Selang beberapa saat ia kesakitan dan tidak sadarkan diri (koma) dan langsung dirujuk ke RSUD dr. Soetomo-Surabaya,” sambung dia.

Eko menambahkan, Polres Sampang juga bertindak cepat mengamankan MH untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika tidak diamankan, Eko khawatir, terduga pelaku penganiayaan diburu oleh keluarga korban lantaran Ahmad Budi Cahyono sudah meninggal.

“Kita gerak cepat, takut terjadi hal yang tidak di inginkan, serta sebagai antisipasi agar terduga pelaku penganiayaan tidak melarikan diri untuk menghindari proses hukum,” imbuhnya.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun, berdasarkan keterangan dari para guru yang ikut mendampingu korban ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya, kondisi Guru honorer Smator saat itu sangat kritis.

“Infonya oleh dokter didiagnosa mengalami MBA (Mati Batang Otak) dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi,” bebernya.

Tepat pukul 21.40 WIB, korban dikabarkan sudah meninggal dunia di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i