FaktualNews.co

Guru Honorer Sumenep Salat Ghaib dan Galang Dana

Peristiwa     Dibaca : 1011 kali Penulis:
Guru Honorer Sumenep Salat Ghaib dan Galang Dana
FaktualNews.co/Istimewa/
Ribuan pelayat menghadiri proses pemakaman Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Torjun Sampang yang tewas dianiaya muridnya, Jumat (2/2/2018).

SUMENEP, FaktualNews.co – Meninggalnya guru honorer SMAN 1 Torjun Sampang, Achmad Budi Cahyanto (27) akibat dianiaya salah satu muridnya berinisial MH. Meninggalkan duka yang mendalam bagi para guru honorer di Madura, Jawa Timur.

Puluhan guru honorer di Sumenep, Madura, Jumat (2/2/2018) menggelar salat ghaib dan penggalangan dana untuk keluarga almarhum.

Ketua Forum Honorer Kategori 2 Sumenep, Abd Rahman, menuturkan penggalangan dana tersebut merupakan salah satu bentuk aksi solidaritas sesama guru honorer.

“Aksi kekerasan yang dilakukan siswa terhadap guru hingga meninggal dunia itu jangan sampai terulang kembali,” tuturnya.

Kejadian itu, lanjut Rahman, sangat menyakiti para tenaga didik. Sebab, guru yang seharusnya dihormati justru dianiaya hingga meninggal dunia.

Ia berharap, penegak hukum akan bertindak sesuai aturan yang berlaku sehingga tidak ada yang istimewa dihadapan hukum. Kalaupun pelaku penganiayaan itu masih dibawah umur, tetap harus ada penegakan hukum.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Budi Cahyono, guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun (Smator) Sampang, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Diduga kuat, guru tersebut meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya berinisial MH. Budi Cahyono meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang itu terjadi pada jam pelajaran terakhir, dengan materi seni lukis yang disampaikan oleh korban. Saat itu, pelaku tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan peserta didik yang lain.

Korban berusaha memperingati pelaku. Namun, bukan mengindahkan, melainkan tambah menjadi-jadi dan akhirnya korban menindak siswa tersebut dengan mencoret pipinya menggunakan cat lukis.

Tak terima dengan tindakan sang guru, pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan membabi buta menghajar kepala korban. Siswa lain berusaha melerai dan dibantu guru lain yang mengetahui peristiswa tersebut.

Sesampainya di rumah, korban merasa sakit leher dan pusing. Ia mencoba istirahat namun semakin parah. Pihak keluarga kuatir dan akhirnya di bawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul