FaktualNews.co

Pelaku Penganiayaan Guru di Sampang, Dikenal Memiliki Perilaku Kurang Baik

Peristiwa     Dibaca : 1292 kali Penulis:
Pelaku Penganiayaan Guru di Sampang, Dikenal Memiliki Perilaku Kurang Baik
FaktualNews.co/Istimewa/
Korban saat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018).

SURABAYA, FaktualNews.co – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, menilai perbuatan siswa SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang berinisial MH yang melakukan penganiayaan terhadap guru honorer, Ahmad Budi Cahyono (27) hingga meninggal dunia sudah diluar batas.

Apalagi menurut Ketua PGRI Jatim, Ichwan Sumadi, siswa kelas XI tersebut dikenal memiliki kelakuan kurang baik.

“Laporan yang kami terima, MH ini perilakunya dikenal kurang baik,” kata dia, kepada awak media, Jumat (2/2/2018).

Untuk itu Ichwan, pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Jika ada guru yang melakukan tindakan sedikit kepada siswanya saja ditindak tegas, apalagi kasus seperti ini. Yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang guru honorer,” tuturnya.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, ia menilai perlu menelusuri cara orang tua MH, dalam mendidik anaknya. Sebab, kondisi psikologis anak juga dipengaruhi dari faktor keluarga.

Terlebih, selama ini korban yang berstatus honorer (GTT) itu, juga dikenal sebagai guru yang tidak pernah ada masalah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ahmad Budi Cahyono, guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun (Smator) Sampang, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Diduga kuat, guru tersebut meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya berinisial MH. Budi Cahyono meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang itu terjadi pada jam pelajaran terakhir, dengan materi seni lukis yang disampaikan oleh korban. Saat itu, pelaku tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan peserta didik yang lain.

Korban berusaha memperingati pelaku. Namun, bukan mengindahkan, melainkan tambah menjadi-jadi dan akhirnya korban menindak siswa tersebut dengan mencoret pipinya menggunakan cat lukis.

Tak terima dengan tindakan sang guru, pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan membabi buta menghajar kepala korban. Siswa lain berusaha melerai dan dibantu guru lain yang mengetahui peristiswa tersebut.

Sesampainya di rumah, korban merasa sakit leher dan pusing. Ia mencoba istirahat namun semakin parah. Pihak keluarga kuatir dan akhirnya di bawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul