FaktualNews.co

Sosok Guru SMAN 1 Torjun Sampang yang Tewas Dianiaya Muridnya, Dikenal Sabar dan Pendiam

Peristiwa     Dibaca : 1382 kali Penulis:
Sosok Guru SMAN 1 Torjun Sampang yang Tewas Dianiaya Muridnya, Dikenal Sabar dan Pendiam
FaktualNews.co/Istimewa/
Korban saat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018).

SAMPANG, FaktualNews.co – Kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur, Jumat (2/2/2018) dihentikan untuk sementara waktu.

“Iya hari ini, proses KBM diliburkan. Karena, semua guru dan siswa menghadiri pemakaman pak Budi (Ahmad Budi Cahyono),” kata salah seorang guru, Mursyid (50) kepada awak media.

Menurutnya, Ahmad Budi Cahyono guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun, merupakan sosok guru yang sangat sabar dan pendiam dalam kesehariannya.

“Kami sangat kehilangan sosok guru yang paling sabar,” tambah Mursyid.

Saat ini, aparat kepolisian Polres Sampang masih melakuan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan pelaku dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik dan menggunakan Unda-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Budi Cahyono, guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun (Smator) Sampang, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Diduga kuat, guru tersebut meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya berinisial MH. Budi Cahyono meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang itu terjadi pada jam pelajaran terakhir, dengan materi seni lukis yang disampaikan oleh korban. Saat itu, pelaku tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan peserta didik yang lain.

Korban berusaha memperingati pelaku. Namun, bukan mengindahkan, melainkan tambah menjadi-jadi dan akhirnya korban menindak siswa tersebut dengan mencoret pipinya menggunakan cat lukis.

Tak terima dengan tindakan sang guru, pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan membabi buta menghajar kepala korban. Siswa lain berusaha melerai dan dibantu guru lain yang mengetahui peristiswa tersebut.

Sesampainya di rumah, korban merasa sakit leher dan pusing. Ia mencoba istirahat namun semakin parah. Pihak keluarga kuatir dan akhirnya di bawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul