Ekonomi

Indonesia Bidik Ekspor Buah Naga dan Nanas ke Tiongkok, Petani Jombang Girang

SURABAYA, FaktualNews.co – Tingginya permintaan untuk buah nanas dan buah naga dimanfaatkan betul oleh pemerintah Indonesia. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian tengah kini tengah membidik pasar ekspor untuk komoditas buah tersebut.

Dalam pelepasan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2018), kemarin Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan peluang mengeskpor kedua buah-buahan tersebut apalagi Tiongkok tidak menetapkan kuota impor mereka.

“Kami sedang mendampingi para eksportir untuk ekspor buah naga dan nanas ke Tiongkok karena ada permintaan cukup besar dan ekspor ini tanpa kuota,” kata Banun.

Banun menuturkan, Tiongkok meminta agar Indonesia menambah segmentasi pasar ekspor sebesar 10 persen, khususnya pada produk pertanian dan pangan.

Mengingat negara tersebut juga tengah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi pangan masyarakatnya. Badan Karantina Pertanian pun terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada para eksportir melalui program “inline inspection” karantina.

Program inline inspection merupakan kesatuan sistem pengawasan dari hulu hingga hilir meliputi penilaian benih unggul, teknik budi daya yang baik (Good Agricultural Practice) dan penanganan pasca panen yang baik (Good Handling Practice) guna mencegah adanya cemaran hama penyakit sejak dari kebun.

“Kami mengedukasi semua proses pengawasan in line inspection kepada petani dan eksportir, sehingga proses pemeriksaan tindakaan karantina di tempat pengeluaran ekspor menjadi lebih cepat, efektif dan efisien,” kata Banun.

Ada pun rencana ekspor nanas dan buah naga diupayakan bisa terlaksana dalam waktu dekat. Sementara itu, rencana ekspor buah naga dan buah nanas tersebut mendapat dukungan dari para petani di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jombang. Mereka memprediksi rencana ekspor dua komoditas itu, akan memberikan dampak yang baik bagi para petani.

“Alhamdulillah, kami selaku petani iku senang. Karena dengan adanya ekspor, harga buah naga khususnya bisa lebih baik. Semoga cepat terealisasi,” ujar Dayat, salah satu petani buah naga di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Kegirangan petani buah naga di Kota Santri memang beralasan. Sebab, para petani belakangan ini mengaku merugi saat musim panen tiba. Rendahnya harga jual tak berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan mereka. Padahal, Kecamatan Wonosalam menjadi salah satu penghasil buah naga di Jawa Timur.

Share
Penulis