JOMBANG, FaktualNews.co – Revitalisasi pasar tradisional Peterongan, Jombang, Jawa Timur yang diduga menghabiskan biaya sebesar Rp 1,5 miliar dari APBD dinilai kurang memperhatikan infrastruktur jalan dan drainase pasar tradisional tersebut.
Lantaran, jika setiap kali turun hujan kubangan air selalu menghiasi jalan depan pasar setempat.
Kondisi ini sudah kerap dikeluhkan pedagang maupun pengunjung pasar, namun UPT Pasar Peterongan dan instansi terkait terkesan tutup mata.
Bahkan, para pedagang yang ada di pasar Peterongan, Jombang memilih untuk berjualan ditepi jalan raya.
“Keluhan ini sudah sering kita sampaikan ke pihak terkait. Kondisi ini sangat mengganggu, berdampak pada pendapatan kami. Para pedagang sekarang memilih berjualan ditepi Jalan Raya, biar gak rugi,” kata salah seorang pedagang pasar Peterongan, Zainul, Kamis (8/2/2018).
Ia berharap peran pemerintah maupun legislatif tidak hanya tinggal diam dengan kondisi pasar tradisional yang hingga kini belum tertata baik. Penataan lapak hingga masalah drainase belum diatur dengan maksimal.
Zainul menjelaskan pasar tradisional seperti Pasar Peterongan menjadi tempat perputaran uang secara ekonomi di kawasan tersebut, sudah menyumbang pendapat asli daerah (PAD) dari sektor pajak retribusi.
Namun perhatian pemerintah kurang untuk mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor dan semrawut agar menjadi pasar yang bersih, tertib, nyaman dan sejuk serta berdaya saing seiring berkembangnya pasar modern.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jombang Hanafi mengatakan, akan segera melakukan sidak untuk melihat kondisi pasar Peterongan.
“Saya koordinasi dulu dengan teman-teman komisi C. Tapi yang pasti, kami akan segera ke lapangan,” jelasnya singkat saat dihubungi FaktualNews.co, Kamis (8/2/2018).