Politik

Dipecat Karena ‘Membelot’, Pengamat Sebut Sumrambah Bakal Kembali ke PDIP

JOMBANG, FaktualNews.co – Dinamika politik di Kabupaten Jombang semakin panas dan tegang setelah DPP PDIP secara resmi memecat salah satu kadernya Sumrambah. Pemecatan ini lantaran Sumrambah dianggap ‘membelot’.

Sumrambah yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim melalui partai berlambang banteng moncong putih ini dianggap tak patuh sebagai kader partai lantaran maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang melalui parpol lain.

Kendati Sumrambah sendiri sudah mengikuti mekanisme pendaftaran yang dilakukan partai. Namun, alih-alih bisa mendapatkan rekomendasi, Sumrambah justru tergeser dari saat seleksi. Mantan Ketua DPC PDIP Jombang tak mendapatkan ‘lampu hijau’ dari DPP PDIP.

Hingga akhirnya ia pun menyeberang ke Demokrat. Dari itu Sumrambah akhirnya diusung koalisi PPP, Demokrat, Gerindra dan Perindo. Sumrambah akan menjadi pasangan Mundjidah Wahab yang memilih menjadi rival petahan Nyono Suharli Wihandoko.

Menurut salah satu pengamat politik Jombang Firmansyah pemecatan Sumrambah sebenarnya tidak banyak berpengaruh pada pengurangan suara loyalisnya. Hemat Firman, pada Pemilihan Bupati dan wakil bupati Jombang masyarakat lebih melihat figur bukan partisi pengusung.

Firman juga memprediksi peluang Sumrambah untuk kembali ke PDIP terbuka sangat lebar. Apalagi jika dikemudian hari, calon Wakil Bupati Jombang yang berpasangan dengan Hj Mundjidah Wahab ini mampu memenangi Pilkada Jombang.

“Saya kira peluang Sumrambah kembali memimpin PDIP besar sekali. Pemecatan tidak berpengaruh, karena Pilbup itu pertarungan figur bukan partai,” katanya, Minggu (11/2/2018).

Firman menjelaskan, besarnya potensi Sumrambah kembali ke PDIP lantaran Sumrambah merupakan sosok kader tulen. Tak bisa dipungkiri, karir politik Sumrambah dibesarkan oleh PDIP.

Tidak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai dosen ini menambahkan, Sumrambah merupakan adik kandung dari mantan bupati Jombang Suyanto yang masih memiliki jaringan kuat ke DPP PDIP. Latar belakang keluarga dan ideologi nasionalis marhaenis memperkuat indikasi Sumrambah akan kembali ke PDIP.

“Peran Sumrambah dan keluarga besarnya cukup besar dalam membesarkan PDIP di Jombang. Ini perlu dipertimbangkan banyak orang,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan mantan Komisioner KPU Jombang Sayekti Suindyah. Ia menyebutkan peluang Sumrambah kembali ke partai yang di pimpin Megawati Soekarno Putri masih terbuka lebar.

Sayekti pun mencontohkan, sudah banyak kasus seperti Syahri Mulyo, Bupati Tulungagung yang dipecat DPP PDIP karena maju dalam pilkada melalui partai lain. Namun tak lama kemudian ia kembali lagi ke PDIP setelah memenangkan Pilkada.

Contoh lain yaitu Gubenur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran yang juga kembali ke PDIP. Kondisi itu, menurut Sayekti sudah beberapa kali terjadi di partai besutan Megawati Soekarno Putri.

Menurutnya, dalam dunia politik hanya ada kepentingan dan tidak ada kata rugi. Apalagi melihat Sumrambah bukan kader biasa, ruh dan semangat banteng sudah mendarah daging dalam keluarga besarnya.

“Apakah Sumrambah nanti akan kembali ke PDIP?, kemungkinannya bisa juga karena dia kader PDIP yang militan dan bukan kader biasa. PDIP sudah mendarah daging dalam dirinya. Dalam politik tidak ada kata rugi yang ada kepentingan politik,” tuturnya

Dihubungi terpisah, Ketua DPC PDIP Kabupaten Jombang Marsaid mengatakan masalah pemecatan Sumrambah sebagai kader PDIP merupakan kewenangan DPP PDIP. Ia pun tak memiliki kewenangan dalam persoalan ini.

“Memberikan sanksi pemecatan adalah DPP PDIP maka akan dipertanggungjawabkan di forum tertinggi partai yaitu konggres. Jadi semuanya adalah kewenangan DPP,” tandasnya.