JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan wali murid mendatangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Jombang, Jawa Timur. Kedatangan mereka bermaksud memprotes kelakuan guru berinisial EA yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada puluhan murid, Senin (12/2/2018).
Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Suprayitno mengaku sudah melakukan komunikasi dengan guru Bahasa Indonesia berinisial EA itu. Dari pengakuannya, pelaku sudah melakukan perbuatan cabul kepada para siswinya itu sejak 7 bulan lalu.
Menurut salah satu orang tua korban Yn (36) warga Dusun Weru, Desa Mojongapit pelaku juga melancarkan aksinya di lingkungan sekolah. Pengakuan anaknya yang berinisial MA (14), pelaku pernah memaksa muridnya di Toilet Sekolah.
“Korban Dimasukkan ke toilet lalu ditanyai kamu sudah haid apa belum. Saat itu celana pelaku dibuka. Anaknya melawan, tangan pelaku ditarik dan ditendang lalu kabur. Ada 27 korban yang mengaku dihipnotis dan ruqiyah, bukan 25 orang,” bebernya
Alasan meruqiyah, kata Yanto untuk menghilangkan setan. Tetapi pelaku hanya melakukan perbuatannya kepada murid perempuan. Pelaku dipanggil sendiri-sendiri secara bergantian. Dan ada juga diluar jam pelajaran. Ada yang ditenda pas kemah, dikelas dan toilet.
“Anak saya mengalami kejadiannya waktu Perkemahan sekitar dua bulan lalu,” terangnya.
Yn pun mendesak agar EA diganjar hukuman yang setimpal. Apalagi hal yang dilakukan itu merupakan perbuatan terkutuk, terlebih profesinya sebagai seorang guru yang mestinya memberikan contoh yang baik kepada siswa.
“Jangan hanya dipindah tapi dipenjara. Takutnya berbuat lagi. Guru tersebut pindahan dari SMP Negeri 2 Jombang,” pungkasnya.