Peristiwa

Sempat Ricuh, Polres Sumenep Pukul Mundur Perusuh Pilkada Jatim 2018

SUMENEP, FaktualNews.co – Jajaran Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil menghalau puluhan gerombolan perusuh Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018, Senin (12/2/2018).

Pantauan media ini di lokasi, kerusuhan terjadi tepat di depan masjid Jamik Sumenep, tampak puluhan masing-masing pendukung kedua Cagup dan Cawagub Jawa Timur 2018 bersitegang dan ricuh.

Namun, beruntung dalam peristiwa itu tidak sampai memakan korban jiwa ataupun yang terluka, baik dari pihak kepolisian maupun para perusuh. Walaupun sempat bentrok dan perkelahian pecah.

Diketahui, kerusuhan yang terjadi di sisi barat taman adipura setempat itu merupakan bagian simulasi pengamanan Pilkada serentak yang rencananya akan digelar Juni 2018 mendatang.

Dalam simulasi itu diperagakan para perusuh membuat gaduh mulai dari masa kampanye, proses pemungutan suara, hingga memprotes selisih hasil perhitungan suara saat dilakukan rekapitulasi tingkat KPU.

Situasi pecah, para perusuh tidak terima jagonya kalah, mereka menuding penyelenggara Pilkada dalam hal itu KPU berbuat curang. Mereka menuding KPU tidak netral.

Bahkan mereka berusaha memukul aparat keamanan dengan botol air mineral, kayu dan lain-lain, namun upaya mereka gagal, Tapi apa boleh dikata para perusuh tersebut dipukul habis oleh kepolisian bersenjata lengkap dengan semprotan water canon.

Dalam simulasi pengamanan Pilkada 2018 itu disaksikan langsung oleh Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Dandim 0827, Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Sekda R Idris, sejumlah politisi dan pimpinan Forpimda setempat.

Bahkan, tidak sedikit warga yang turut menyaksikan simulasi mengabadikan lewat hand phone mereka masing-masing.

Kapolres Sumenep, Fadillah Zulkarnaen mengatakan, simulasi ini merupakan agenda melatih kesiap siagaan personil dalam mengamankan pelaksanan pemilu.

“Kita menyiapkan pengamanan,
melatih kesigapan dan kemampuan personil, alhamdulillah simulasi berjalan lancar,” katanya usai pelaksanaan simulasi.

Walaupun daerah rawan di ujung timur pulau garam ini dianggap tidak ada, nampaknya aparat penegak hukum tetap siaga. “Kerawanan tidak ada, namun kita tetap menyiapkan dengan melakukan langkah prefentif dan preemtif,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk andil membantu mengamankan, baik yang di daratan maupun yang ada di wilayah kepulauan.

Dijelaskan, personil yang disiagakan dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada Jatim berjumlah 823 personil siap diturunkan. “Ada 823 personil siap diterjunkan, baik di daratan maupun wilayah kepulauan di setiap TPS,” tukasnya.