GRESIK, FaktualNews.co – Merasa tidak dilayani secara baik oleh petugas medis di Puskesmas Panceng Kabupaten Gresik, seorang keluarga pasien diare bereaksi melalui media sosial (medsos) facebook.
Ungkapan kekesalan itu disampaikan oleh pengguna akun RPR. Pemilik akun, mengaku tinggal tak jauh dari lokasi Puskesmas Panceng.
Dalam statusnya, RPR menceritakan bila saat itu dirinya datang ke Puskesmas Panceng karena paling dekat dengan rumahnya. Dia lalu datang untuk berobat karena kondisinya sudah lemas, usai sehari semalam Buang Air Besar (BAB).
“Emang datengnya jam 3 dini hari karena udah gak kuat,” tulis RPR dalam status facebooknya.
Ternyata, setibanya di Puskesmas Panceng, dirinya ditolak dengan alasan sudah tidak ada tempat lagi. RPR pun akhirnya disarankan mencari rumah sakit lain untuk berobat.
“Minta infus aja juga enggak diinfus. Minta obat juga enggak dikasih. Cuma ditensi thok disuruh pulang,” tulisnya.
Dari situ, RPR pun terpaksa balik dari Puskesmas. Setibanya di rumah, kakak laki-lakinya kaget dan mengajak RPR kembali lagi ke Puskesmas.
Kedatangan keduanya tampaknya tidak berbuah manis. Ketika sampai di Puskesmas, RPR dan Kakak laki-lakinya mendapati seluruh petugas medis tertidur semua.
“Dan ternyata sing jogo udah balik tidur semua…. MasyaAllahhh parah sekali pelayanannya…,” tulis RPR di akhir status facebooknya.
Status RPR, akhirnya diposting ulang di sebuah grup facebook yang berisi komunitas warga Gresik oleh salah seorang pengguna facebook, HYT.
“Curhat isuk lor, dialami koncoQ. Emboh opo alasane pihak Puskesmas. Lokasi Puskesmas Panceng,” tulis HYT.
Dalam beberapa jam postingan status ini mendapatkan like sebanyak 2.981 dan komentar sebanyak 1.166. Hampir kebanyakan berisi komentar miring bernada hujatan.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan FaktualNews.co terkait keluhan dan pengaduan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Nurul Dholam, meminta waktu untuk konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak UPT Puskesmas Panceng. Dia lalu meneruskan jawaban dari Kepala UPT Puskesmas Panceng dr. Dwi.
“Tadi sekitar jam 3.30 ada pasien diare ke UGD minta diinfus, sedangkan 9 bed rawat inap penih. Di UGD ada 3 bed, yang 2 sudah ada pasien rawat inap. Tinggal 1 bed yang sengaja dikosongkan untuk pasien yang butuh tindakan. Sebab UGD PKM Panceng banyak tindakan,” jawab Nurul melalui chat WA dalam paragraf pertama.
“Jadi setelah diperiksa sama perawat jaga disarankan ke puskesmas lain. Ke Klinik Pak Sabri atau ke PKU Sekapuk sebab bed PKM penuh. Keluarga pasien pertama-tama minta diinfus di kursi saja. Tapi setelah diedukasi akhirnya mau & dan bilang langsung ke PKU Sekapuk. Karena bilang langsung mau dibawa ke PKU Sekapuk, akhirnya sama perawat jaga tidak dikasih obat,” jawaban selanjutnya dari Nurul Dholam melalui chat WA pribadinya.