JOMBANG, FaktualNews.co – Pasangan Calon Bupati (Cabup) – Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jombang Nomor Urut 3, Syafi’in-Chairul Anam (Syahrul) siap membuka ribuan lapangan pekerjaan jika diberi mandat memimpin kota santri.
Hal itu dilakukan guna mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang. Tingginya angka pengangguran di kota santri, menurut pasangan Syahrul, memang cukup memprihatinkan.
Chairul Anam, Calon Wakil Bupati Jombang yang diusung PDI Perjuangan, Partai Hanura, PKPI dan PBB, mengungkapkan, pada tahun 2017, masih ada sekitar 35 ribu lebih jumlah penggangguran di Kabupaten Jombang.
Jumlah tersebut tidak sebanding dengan minimnya lapangan kerja yang tersedia. “Pengangguran di Jombang cukup tinggi yaitu 35 ribu orang. Ini menurut data yang kita miliki,” ujar Chairul Anam.
“Salah satu program kita untuk mengatasi hal ini yaitu melalui kartu wirausaha. Nanti kita minta RT dan Kepala Desa mendata usia produktif yang butuh bantuan untuk membuka usaha baru,” jelasnya, Jumat (16/2/2018)
Chairul menambahkan, tingginya angka pencarian kerja ini karena Pemerintah Kabupaten Jombang belum optimal membuka lapangan kerja lewat dinas ketenagakerjaan.
Padahal, ujar Chairul Anam, Jombang punya daya tarik yang bagus untuk pelaku usaha. Hal ini dilihat dari letaknya yang strategis dan tidak jauh dari kota besar Malang dan Surabaya.
“Banyaknya pengangguran ini juga berpengaruh pada pendapatan daerah yang hanya Rp. 2,3 triliun lebih. Sementara belanja daerah Rp. 2,4 triliun, sehingga masih ada kekurangan sekitar 150 Milyar lebih,” tambahnya.
Sempitnya lapangan pekerjaan di kota santri juga membuat banyak masyarakat yang ikut urbanisasi ke kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.
Bahkan, banyak juga yang ke luar pulau seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan luar negeri.
Tak jarang, mereka yang merantau keluar daerah hanya modal nekat tanpa keahlian khusus. Alhasil, masyarakat tambah susah lagi.
“Penduduk Jombang ini ada sekitar 1,2 juta lebih. Belum termasuk yang beralih KTP karena merantau. Jombang banyak melahirkan tokoh nasional tapi kehidupan masyarakatnya masih susah. Ini jadi perhatian kita,” tandasnya.