FaktualNews.co

Penyerangan Tempat Ibadah, Gus Sholah Sebut Ada Upaya Adu Domba

Nasional     Dibaca : 1147 kali Penulis:
Penyerangan Tempat Ibadah, Gus Sholah Sebut Ada Upaya Adu Domba
FaktualNews.co/Rony Suhartomo/
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin (dua kanan) bersilaturahmi dengan pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Sabtu (17/2/2018).

JOMBANG, FaktualNews.co – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Shalahuddin Wahid menanggapi pristiwa adanya penyerangan tempat ibadah di sejumlah daerah di Indonesia.

Menurutnya adik kandung KH Abdurrahman Wahid ini, ia menduga ada pihak yang ingin mengadu domba kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Kendati hal itu masih sebatas dugaan.

“Saya melihat ada pihak ketiga mengadu domba, benar tidaknya saya tidak tahu, mudah-mudahan tidak berlanjut,” kata KH Shalahuddin Wahid, usai bertemu dengan Kapolda Jatim Irjen pol Machfud Arifin, Sabtu 17 Februari 2018.

Kiai yang akrab disapa Gus Sholah ini mengaku prihatin dengan kasus penyerangan tempat ibadah dan penyerangan pemuka agama yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Seperti penyerangan Gereja Santo Lidwina, Bedog, Trihanggo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (11/2/2108) lalu. Selain itu pengeroyokan terhadap Ustadz Abdul Basit oleh belasan remaja di Jalan Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/2/2018).

Di Jatim, kasus terjadi di Tuban dan Probolinggo, dimana tempat ibadah dirusak orang tidak bertanggungjawab. Bukan hanya tempat ibadah, polisi juga menjadi sasaran ancaman kejahatan orang tidak dikenal. Kejadian seperti itu, lanjut Gus Sholah pernah terjadi misalnya di 1948 ataupun di 1965. Sejumlah ulama dan tempat ibadah menjadi korban.

Dirinya juga optimistis polisi sigap menangani beragam kasus tersebut dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk siaga dan segera melapor ke aparat terkait jika mengetahui hal yang mencurigakan terjadi di sekitarnya.

“Saya yakin polisi akan tangani ini dengan baik. Sebagai masyarakat jika melihat tanda mencurigakan lapor ke polisi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen pol Machfud Arifin mengatakan dirinya memang sengaja silaturahmi ke para ulama termasuk ke KH Shalahuddin Wahid. Ia adalah salah satu sosok ulama berpengaruh di tingkat nasional. Dirinya sengaja diskusi, dengan harapan bisa ada masukan agar Indonesia menjadi negara yang aman.

“Ini diskusi kecil, tentang keamanan, pemahaman Islam yang sejuk. Gus Sholah ini tokoh besar, bisa masuk ke mana saja, jadi bisa mengajak ke arah yang baik menjaga NKRI,” kata Kapolda.

Kapolda juga menegaskan tidak boleh menganggap remeh segala sesatu termasuk ancaman terorisme. Polisi juga selalu siaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, termasuk lebih mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Kamtibmas). Petugas juga melakukan monitoring di segala lini, memastikan keamanan terjamin.

“Tentunya tidak boleh menganggap remeh, semua diantisipasi dengan pendekatan ke semua elemen, juga penjagaan supaya polisi di masyarakat terus. Kalau (ancaman) teroris ada, tapi kami mengantisipasi dengan memonitor semua,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags