World Superbike Diterpa Masalah Ban Pirelli
SURABAYA, FaktualNews.co – Race 2 World Superbike Australia di Phillip Island akan mewajibkan flag-to-flag. Isu keselamatan perihal ban Pirelli menjadi masalah utama.
Pemegang hak komersial WorldSBK, Dorna Sports, telah memangkas balapan World Supersport pada Sabtu (24/2/2018) dari 18 menjadi 16 lap, termasuk kewajiban mengganti ban. Suhu yang lebih dingin selama akhir pekan menyebabkan peningkatan grip, dan ban mengalami keausan parah.
Dalam sesi latihan WorldSBK, sejumlah pembalap menghadapi masalah pada ban belakang Pirelli, terutama juara dunia bertahan Jonathan Rea. Ia hanya mampu finis kelima usai dihantam masalah ban.
“Sayangnya, kami memiliki beberapa masalah berkaitan usia ban (pada Race 1),” ucap Direktur Olahraga WorldSBK, Gregorio Lavilla, seperti dikutip dari MotorSport, Sabtu (24/2/2018).
“Menyusul pertemuan dengan tim untuk membahas opsi memungkinkan, kami memutuskan cara terbaik adalah melakukan flag-to-flag, yang untungnya sesuai dengan peraturan kami.”
Ia menuturkan biasanya penerapan flag-to-flag untuk tujuan klimaks. Tapi sekarang, melakukannya untuk tujuan lain, kecuali turun hujan.
Terkait flag-to-flag, para pembalap wajib masuk pit di akhir Lap 10, 11 atau 12 untuk mengganti ban. Adapun, balapan diyakini tetap menempuh 22 lap.
Ini bukan kali pertama format balapan di Phillip Island berubah akibat masalah ban. Kondisi sama pernah terjadi pada MotoGP Australia 2013, di mana para pembalap harus melakukan flag-to-flag dalam kondisi kering.
Untuk Race 2, Minggu (25/2/2018) besok, Xavi Fores (Barni Racing) akan start dari pole position setelah finis keempat. Rea (Kawasaki) dan Alex Lowes (Yamaha) melengkapi baris depan. Sedangkan pemenang Race 2, Marco Melandri dari posisi kesembilan.
Sementara itu, Lorenzo Savadori dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Epworth di Melbourne. Ia akan menjalani operasi untuk memulihkan fraktur tulang selangka. Pembalap Aprilia ini absen pada seri pembuka WorldSBK Australia usai kecelakaan di Tikungan 6 saat sesi kualifikasi.
