LAMONGAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, mendorong para petani menggunakan benih padi jenis hibrida, untuk peningkatan potensi hasil produksi.
“Pertanian modern untuk komoditas jagung sudah terbukti mampu mendongkrak produksi dan produktivitas. Selain aspek penyiapan lahan dan penggunaan alat pertanian modern, penggunaan benih unggul jenis hibrida menjadi salah satu kuncinya,” kata Bupati Lamongan, Fadeli, Kamis (01/03/2018).
Menurutnya, Lamongan saat ini sudah mempunyai lahan percontohan penggunaan benih hibrida yang mampu mencapai produktivitas antara 14,5 sampai dengan 15 ton gabah kering panen (GKP) perhektare.
Untuk itu Fadeli akan mencarikan solusi, agar ketersediaan benih hibrida komoditas padi bisa tersedia maksimal, seperti halnya jagung.
“Sebesar 39 persen PDRB Lamongan adalah pertanian dan perikananan. Karena itu perhatian besar diberikan Pemkab Lamongan ke bidang ini,” tambahnya.
Produktivitas padi Lamongan selama ini belum pernah menyentuh angka 7 ton per hektare. Produksi tertinggi dicapai tahun 2017 yang mencapai 1.087.964 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 6,9 ton per hektare.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Aries Setiadi, menyebutkan luas tanam padi Lamongan sampai dengan Maret ini mencapai 72.300 hektare, dengan luas panen 98.000 hektare.
Sedangkan dari hasil ubinan di Desa Kedungwaras, produktivitas pada ubinan pertama 10,7 ton GKP perhektare, kemudian ubinan kedua 10,4 ton GKP perhektare. Itu setara dengan rata-rata produktivitas 8,4 ton GKG perhektare.
Dia mengajak petani padi Lamongan untuk belajar pertanian modern di Kecamatan Mantup. Aries Setiadi menjanjikan fasilitas bagi petani yang mau belajar kesana.
Karena di lahan percontohan tersebut, sudah ada yang sukses menggunakan benih hibrida sehingga mampu hasilkan produktivitas antara 14,5 sampai dengan 15 ton GKP per hektare.