FaktualNews.co

Rokok Elektrik Tidak Baik Untuk Kesehatan?

Gaya Hidup     Dibaca : 1176 kali Penulis:
Rokok Elektrik Tidak Baik Untuk Kesehatan?
Ilustrasi rokok elektrik.

FaktualNews.co – Rokok elektrik atau Vape, kini digandrungi kawula muda. Vape dianggap lebih sehat dibandingkan rokok konvensional. Namun, tahukah Anda dari hasil peleitian terbaru vape tetap tidak baik bagi kesehatan karena mengandung toksin dengan kadar berbahaya seperti timah dan arsenik.

Ini diungkapkan peneliti dari John Hopkins University melalui jurnal Environmental Health Perspectives.

Penelitian itu dilakukan dengan meminjamkan alat vaporizer dari 56 pengguna vape.

Di tahap awal, sejumlah peneliti melakukan tes aerosol terhirup di paru-paru pengguna vape. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kandungan logam dalam kadar yang kecil di tabung penyimpanan cairan vape.

Namun, tim peneliti menemukan hasil yang cukup mengkhawatirkan pada cairan vape yang sudah berubah menjadi aerosol maupun pada cairan yang tertinggal di dalam alat vaporizer.

Pada cairan vape yang sudah dipanaskan menjadi aerosol, tim peneliti menemukan kandungan timah, kromium, nikel, mangan dan seng dalam kadar yang cukup tinggi.

Kandungan timah, kromium dan nikel diketahui memiliki sifat beracun. Sedangkan mangan dan seng pada dasarnya merupakan mineral penting yang bisa menjadi berbahaya jika dihirup.

Peningkatan kadar zat-zat logam ini juga ditemukan pada cairan vape yang tertinggal di dalam alat vaporizer. Akan tetapi, peningkatan ini tidak setinggi peningkatan kadar zat-zat logam yang ditemukan pada cairan vape yang dipanaskan menjadi aerosol.

Temuan timah pada vape patut diwaspadai karena paparan timah yang kecil sekalipun dapat memberi efek yang membahayakan kesehatan. Selain itu, beberapa kadar logam lain yang ditemukan tim peneliti pada vape juga melebihi ambang batas yang sudah ditentukan oleh EPA.

Di sisi lain, tim peneliti juga menemukan dan menyoroti adanya temuan arsenik pada vape. Tim peneliti menilai zat beracun ini terbentuk akibat proses pemanasan cairan vape menjadi aerosol.

“Menggunakan rokok elektrik dibandingkan rokok konvensional memang dapat mengurangi paparan zat kadmium, tetapi tidak mengurangi paparan zat logam berbahaya lain yang juga ditemukan pada tembakau,” tegas tim peneliti seperti dilansir dari Gizmodo.

Tim peneliti belum memastikan penyebab terjadinya peningkatan kadar zat-zat berbahaya ini pada cairan vape yang dipanaskan menjadi aerosol. Akan tetapi, kemungkinan besar peningkatan ini disebabkan oleh kontaminasi dari kumparan logam di dalam alat vaporizer.

Kumparan logam ini merupakan bagian yang berfungsi untuk memanaskan cairan vape agar berubah menjadi aerosol. Tim peneliti juga menemukan bahwa peningkatan kadar kromium dan nikel tak hanya ditemukan pada cairan maupun alat vaporizer.

Peningkatan kadar kromium dan nikel juga ditemukan pada urin dan air liur pengguna vape. Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menilai vape tidak sesehat yang masyarakat bayangkan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul