Minimalisir Bencana, 2.000 Pohon Ditanam di Hutan Trenggalek
TRENGGALEK, FaktualNew.co – Dalam membangun kawasan hutan kota serta kelestarian hutan guna mengantisipasi dan meminimalisir banjir dan tanah longsor, Polres Trenggalek bekerja sama Kodim 0806 Trenggalek, ADM Perhutani Kediri, ADM Perhutani, BRI, dan komunitas trail menggelar reboisasi di kawasan gunung Kuncung.
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S mengatakan, Kabupaten Trenggalek merupakan daerah pesisir dan wilayahnya di dominasi perbukitan. Selain itu sebagian kawasan kering dengan kontur tanah padas sehingga tatkala musim penghujan sering kali menjadi langganan banjir di beberapa titik.
“Kami sangat mendukung upaya dari pihak Perhutani Trenggalek. Polres Trenggalek menyatakan kesiapannya, jika diminta bantuan baik personel maupun material lainnya untuk kegiatan serupa,” ucapnya, Kamis (01/03).
Kapolres berpendapat, perlunya membangun kesadaran dari masyarakat tentang arti penting lingkungan hidup serta manfaat hutan. Khususnya masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan hutan.
“Manfaat hutan bagi kehidupan sangat besar, selain sebagai paru-paru kota juga bisa dikembangkan menjadi ekowisata yang tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun tentunya harus didukung dengan kesadaran masyarakatnya terlebih dahulu,” tandasnya.
Menurut Andi Wakil Adm Perhutani Trenggalek menuturkan, reboisasi di lingkungan gunung Kuncung masuk Kelurahan Ngantru Kecamatan/Kabupaten Trenggalek ini sedikitnya ada 2.000 pohon yang ditanam.
“Pohon yang di tanam dalam kegiatan ini berjumlah 2.000. Kesemuanya merupakan tanaman keras antara lain trembesi, mlinjo, manggis, mahoni, akasia, apak dan matoa. Tujuannya, selain untuk membangun kembali kawasan hutan kota, juga sebagai langkah antisipasi meminimalisir banjir saat musim penghujan,” jelasnya.
Ditambahkan, kerjasama reboisasi kelestarian hutan antara Polres Trenggalek, Kodim 0806 Trenggalek berserta instansi lain patut di apresiasikan. Dengan demikian kelestarian hutan akan menjadi tanggung jawab bersama.
“Kerjasama ini sangat mendukung dan bermanfaat, kalau perlu melibatkan pelajar atau kelompok masyarakat lain, sebagai media edukasi lingkungan,” pungkasnya. (Suparni PB)