FaktualNews.co

Ritual Penyembuhan dengan Dicekoki Air Berujung Kematian Nenek Tukinem di Trenggalek

Kriminal     Dibaca : 1346 kali Penulis:
Ritual Penyembuhan dengan Dicekoki Air Berujung Kematian Nenek Tukinem di Trenggalek
FaktualNews.co/Suparni PB/
Dokter ahli Forensik melakukan outopsi jenazah nenek Tukinem.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Sebelum kejadian nahas penganiayaan hingga menyebabkan Tukinem (51), warga warga Dusun Jeruk Gulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Ketujuh pelaku yang tak lain keluarga korban, ternyata sebelumnya melakukan ritual selama tiga hari di rumah korban.

Ritual dengan dalih menyembuhkan penyakit korban tersebut, dilakukan mulai Jumat (2/3/2018) hingga Minggu (4/3/2018).

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S menuturkan, para tersangka melakukan ritual dengan alasan untuk penyembuhan korban yang sedang sakit. Mereka meyakini dengan memasukan ikan teri ke mulut koban dan digelonggong dengan air bisa menyembuhkan penyakit korban.

“Dari pengakuan tersangka, upacara ritual itu dilakukan dengan cara menyembelih lima ekor ayam dan di lengkapi dengan nasi kuning yang sudah dimasak. Selanjutnya sesaji ritual itu kemudian dimakan bersama-sama,” jelas Kapolres, Selasa (6/3/2018).

Dijelaskan peristiwa nahas itu berawal, pada Minggu (4/3/2018) sekitar pukul 15.30 WIB. Tukinem setelah makan makanan ritual tiba-tiba mengeluhkan sakit perut. Saat itu juga pelaku atas nama Rini Astuti yang merupakan anak kandung korban langsung mengobati dengan cara diguyur air menggunakan selang.

Kemudian Rini Astuti dibantu pelaku lainnya ikut memegangi dan menindih perut korban. Selanjutnya secara paksa di gelonggong air selama 30 menit menggunakan selang. Namun sebelumnya, mulut korban di masuki ikan teri satu ekor.

“Dari hasil pemeriksaan medis oleh tim forensik rumah sakit Bhayangkara Kediri disimpulkan korban meninggal dunia karena tertutupnya saluran udara oleh air, kekerasan pada sekitar mulut dan hidung yang mengakibatkan paru-paru dan rongga dada berisi cairan hingga korban meninggal,” tutur Didit.

Kapolres Trenggalek menambahkan, para pelaku melakukan ritual dengan alasan untuk melakukan pengobatan sekaligus mengusir roh halus yang bersemayam di tubuh korban.

Tujuh orang tersangka yang masih merupakan keluarga korban yakni, Rini Astuti (anak kandung korban) berperan mengguyur dan memasukkan air serta ikan teri ke dalam mulut korban. Jayadi Budi (menantu korban) menduduki sekaligus memegangi kaki korban. Jemitun (adik kandung korban) menduduki perut korban saat posisi terlentang.

Sedangkan Suyono (adik ipar korban) memegangi tangan korban. Katenun (adik ipar korban) memegangi tangan kiri dan membuka mulut korban. Apriliani (keponakan korban) menduduki kepala dengan pantat pada bagian hidung korban. Andris Prasetyo (keponakan korban) menyirami air selang pada saat posisi korban berdiri.

“Barang bukti yang diamankan berupa selang air sepanjang 7 (tujuh) meter yang digunakan diduga pelaku untuk memasukkan air ke dalam mulut korban. Satu ekor ikan teri yang dimasukkan ke dalam mulut korban. Tiga lembar kain untuk menutup wajah korban. Satu potong celana pendek yang dipakai korban,” pungkasnya. (Suparni PB)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul