JOMBANG, FaktualNews.co – NDS (14) siswa korban penganiayaan oknum guru di sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Jogoroto, menjalani pemeriksaan sebagai saksi korban di Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Jombang pada, Selasa (6/3/2018).
“Hari ini NDS sudah kita mintai keterangan terkait laporan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum guru SMP di wilayah Jogoroto berinisial JK,” kata
Kanit PPA Satreskrim Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Suharti, Selasa (6/3/2018).
Lanjutnya, sampai saat ini pelaku yang diduga melakukan penganiayaan belum dipanggil penyidik Unit PPA Polres Jombang, karena masih melakukan pemeriksaan korban maupun saksi terkait peristiwa tersebut.
“Masih dalam tahap permintaan keterangan terhadap saksi–saksi yang ada, setelah semua proses itu selesai baru kita naikkan ke tahap penyidikan,” punkasnya.
Terpisah, NDS menjelaskan, dirinya dimintai keterangan oleh penyidik terkait peristiwa penganiayaan yang menimpa dirinya selama tiga jam di UPPA Satreskrim Polres Jombang.
“Yang ditanya mulai awal kejadian penganiayaan yang saya alami dan siapa saja saksi yang mengetahui,” jelasnya, saat ditemui usai pemeriksaan sebagai saksi, Selasa (6/3/2018).
Dirinya berharap, supaya oknum guru yang diduga melakukan penganiayaan terhadapnya segera ditangkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru diadukan siswanya ke Mapolres Jombang. Lantaran guru berinisial Jk tersebut diduga telah melakukan penganiayaan terhadap korban, Senin (5/3/2018).
Korban diketahui bernisial NDS siswa di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Bocah berusia 14 tahun itu mengaku sudah dianiaya oleh gurunya.
Hal itu diketahui saat NDS bersama dengan kedua orang tuanya mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Jombang.
Kepada FaktualNews.co, NDS mengaku sudah dihajar oleh sang guru. Aksi penganiayaan itu terjadi pagi tadi saat jam belajar mengajar di sekolah berlangsung.
“Pada saat itu saya mengikuti mata pelajaran drama, yakni sekitar jam 08.00 WIB. Saya didatangi pak Jk tiba-tiba saja tanpa sebab yang jelas pak Jk memarahi saya dengan mengatakan bahwa saya sering mengejek dirinya,” katanya.
Usai memarahi korban, oknum guru berunisial Jk itu lantas melayangkan tangannya ke tubuh korban. Bak pendekar silat, oknum guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia itu kemudian menendang tubuh NDS.
“Saya ditendang dada saya sebanyak dua kali, lalu dipukul pelipis saya sebanyak empat kali,” imbuhnya.