SPBU Rawan Alami Kebakaran, Perhatikan Soal Keamanan Ini
SURABAYA, FaktualNews.co – Peristiwa kebakaran stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah sering kali terdengan. Terbaru, SPBU Berbek, Kecamatan Waru, Sidoarjo terbakar hebat pada Kamis (8/3/2018) pagi. Akibat kejadian ini seorang kernet truk air mineral bernama Kusno, tewas di lokasi kejadian.
Kebakaran di SPBU ini biasanya disebabkan hal-hal sepele yang kurang diperhatikan oleh pemotor atau pengemudi mobil, ketika mengisi bahan bakar minyak (BBM).
Demi alasan keamanan, pihak pengelola SPBU sudah memberi tanda larangan merokok, menyalakan ponsel, dan lain sebagainya saat mengisi BBM di SPBU. Sayangnya, masih banyak pengguna yang bandel juga. Padahal kecelakaan di SPBU bisa sangat mengerikan.
Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) Jusri Pulubuhu, dikutip FaktualNews.co dari gridoto.com, menjelaskan kebanyakan kasus kebakaran di sebuah SPBU lebih karena faktor human eror.
“Selain bahaya di jalan raya, ada faktor bahaya lain yang harus dihadapi, ini yang harus dimengerti para pengendara motor atau mobil. Berkaitan dengan SPBU, harus disadari ancaman kebakaran di sana (SPBU) cukup besar. Kenapa? karena di SPBU itu sudah terdapat triangle of fire, atau segi tiga apinya sudah lengkap,” tuturnya, tahun lalu.
SPBU termasuk dalam wilayah penanganan serius terhadap bahaya kebakaran dan ledakan, oleh karena itu dalam layout pembangunanya harus dirancang sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan yang tinggi.
Sarana atau alat pemadam api kebakaran harus mampu dan sesuai dengan standar penggunaan sehingga perlu ada pengecekan rutin dari dinas kebakaran setempat. Alat pemadam ini harus terjamin dapat digunakan untuk pencegahan awal saat terjadi nyala api di wilayah SPBU.
Adanya regu pemadam kebakaran atau petugas-petugas yang terlatih menangani kebakaran sangat dianjurkan dimiliki oleh SPBU disamping dengan memberikan pelatihan yang terjadwal pada setiap petugas dan karyawan SPBU.
Untuk pengemudi mobil dan motor harus memperhatikan lima hal berikut ketika mengisi bahan bakar di SPBU.
Tidak mematikan mesin saat mengisi tangki BBM
Sudah jadi peraturan umum bahwa para pengguna kendaran harus mematikan mesin sebelum melakukan pengisian bahan bakar. Pelarangan ini bukan tanpa sebab. Karena, ketika mesin sedang hidup di dalam kendaraan terdapat banyak sekali aliran listrik.
Mulai dari aliran listrik dari aki ke coil, lalu aliran listrik yang melewati kabel busi, sehingga hal ini sangat berbahaya apabila kondisi mesin menyala dan melakukan pengisian bahan bakar.
Selain itu mengisi BBM dalam keadaan mesin menyala juga berpotensi memicu kebakaran karena bensin sangat mudah menguap. Kawasan di SPBU itu cukup terkepung oleh uap bensin, sehingga sedikit saja ada percikan api kebakaran kemungkinan terjadi.
Merokok diarea SPBU
Jangan pernah merokok ataupun menyalakan korek disekitar SPBU,ini adalah perilaku yang sangat berbahaya, karena risiko pengapian dan api. Sedikit saja ada percikan api bukan tidak mungkin menyebabkan kebakaran. Bahkan knalpot saja bisa menjadi sumber kebakaran karena juga mengeluarkan uap panas.
Menggunakan ponsel
Alasan kamu diberitahu untuk tidak menggunakan ponsel di SPBU adalah bahwa ponsel telah diketahui menyebabkan percikan api yang dapat menyulut uap bensin. Meskipun tidak semua orang yakin dengan saran ini, sulit untuk membantah fakta bahwa menggunakan ponsel saat sedang mengisi BBM dapat mengalihkan perhatian dan menyebabkan bahaya lainnya, seperti tidak waspada dengan apa yang terjadi di sekitar kendaraan.
Mengisi baterai ponsel dimobil
Mengisi daya baterai dimobil sangat berbahaya sebab penggunaan power outputnya berasal dari pemantik api (lighter). Sementara tegangan listrik dari mobil seringnya kurang stabil sebab putaran mesin mobil naik turun. Selain itu listri juga lebih banyak dialokasikan untuk penerangan mobil, AC serta audio. Kondisi tersebut sering memicu timbulnya ledakan ponsel yang pada akhirnya merambat kebagian lain mobil yang rawan percikan api atau sumber panas lain.
Mengisi BBM terlalu penuh
Ternyata mengisi bahan bakar telalu penuh juga berbahaya, selain karena tetesannya yang dapat memicu kebakaran mengisi full tank juga berpotensi merusak mobil.
Dikutip dari kaskus kebiasaan mengisi tangki bahan bakar hingga penuh sama bahayanya dengan mengendarai mobil atau motor dalam kondisi tangki bensin kosong. Hal ini disebabkan karen bahan bakar itu butuh udara, agar tidak mengendap, disarankan agar stop melakukan pengisian setelah bunyi ” Plop ” pertama dari mesin SPBU dan membiarkan tetap ada space antara bensin dan leher tangki.
Tangki bensin membutuhkan ruang agar bensin bisa mengembang. Setiap tangki bensin kendaraan selalu dilengkapi dengan lubang hawa. Lubang ini berfungsi untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan BBM saat ada di dalam tangki bensin. Bila seluruh ruang tangki dipenuhi dengan bensin, maka gas yang timbul hasil ekspansi BBM akan keluar dari tangki melalui selang, sehingga BBM terbuang percuma. Nah uap gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan.