FaktualNews.co

Tersangka Kematian Nenek Tukinem di Trenggalek Bertambah 3 Orang

Kriminal     Dibaca : 1179 kali Penulis:
Tersangka Kematian Nenek Tukinem di Trenggalek Bertambah 3 Orang
FaktualNews.co/Suparni PB/
Ketujuh pelaku penganiayaan nenek Tukinem yang tak lain anggota keluarganya sendiri ditetapkan tersangka.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Polisi kembali menetapkan tiga orang sebagai tersangka baru penganiayaan hingga berujung kematian (51), warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.

Tersangka baru berasal dari tujuh saksi baru yang diperiksa para Rabu (7/3/2018).

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, mengatakan ketiga tersangka baru tersebut berinisial Y, W dan R.

Namun, ia enggan menyebutkan secara rinci peran masing-masing tersangka baru tersebut. “Mereka bertiga masih memiliki ikatan pertalian darah, satu diantaranya ada ikatan pernikahan,” tambah Sumi, kepada awak media Kamis (8/3/2018).

“Untuk lebih jelasnya, nanti Kapolres yang akan merilis,” tuturnya.

Dengan ditetapkanya tiga orang sebagai tersangka baru ini, jadi total tersangka penganiayaan hingga berujung kematian (51) menjadi 10 orang.

Sebelumnya, penyidik Satreskrim Polres Trenggalek membebaskan 8 dari 15 saksi, karena tidak terlibat ritual yang mengakibatkan kematian Tukinem.

Salah satunya adalah AG, keponakan Tukinem. AG juga hampir saja menjadi korban seperti Tukinem.

Kepada penyidik AG menuturkan, saat itu Rini yang berinisiatif melakukan ritual.

Ritual dilakukan untuk mengusir roh jahat. Saat itu Rini memerintahkan semua ikut ritual mengguyurkan air ke kesekujur tubuh.

AG diminta tidur di atas tanah, kemudian disiram dengan air. Dalam posisi tengkurap AG disirami air hingga basah kuyub dan berlumuran lumpur.

AG juga sempat akan dimasuki selang ke dalam mulutnya, namun ia menolak dan kemudian menjauh dari lokasi ritual.

Diketahui, Tukinem (51) mati lemas usai menjalani ritual penyembuhan, yang diusulkan anak kandungnya, Rini Astuti.

Ritual ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat di tubuh Tukinem. Ritual dilakukan dengan memasukkan satu ikan teri ke dalam mulut Tukinem.

Rini kemudian memasukkan selang dengan air mengalir ke dalam mulut Tukinem.

Agar air tidak keluar, mulut Tukinem disumpal dengan kain handuk.

Ritual ini dilakukan selama 30 menit, hingga Tukinem tidak bisa bernafas.

Dari hasil otopsi rongga dada, paru-paru dan saluran nafas Tukinem terbanjiri air. (Suparni PB)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul