FaktualNews.co

Tiga Korban Perahu Tenggelam di Perairan Sumenep Dirujuk ke RS Bali

Peristiwa     Dibaca : 869 kali Penulis:
Tiga Korban Perahu Tenggelam di Perairan Sumenep Dirujuk ke RS Bali
FaktualNews.co/Supanjie/
Upaya pencarian 4 siswa yang tenggelam di perairan Pulau Sapeken, Sumenep

SUMENEP, FaktualNews.co – Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur, merilis data terbaru korban kecelakaan perahu di perairan Pulau Sedereng Besar, Desa Sesiil. Beberapa korban selamat dirujuk ke sakit di Bali.

“Data terbaru yang kita terima, dari 34 korban, ada 12 korban yang dirawat di Puskesmas setempat, 4 orang sudah pulang, 5 masih dirawat dan 3 dirujuk ke rumah sakit di Bali,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Jumat (9/3/2018).

Sementara itu, 4 korban lain yang dikabarkan hilang masih dalam tahap pencarian, untuk itu korps Bhayangkara bumi Sumekar menerjunkan sekitar 50 personel ke pulau Sapeken.

“Ini sudah bisa memastikan, 1 korban meninggal dunia, dan 4 lainnya masih dilakukan pencarian,” sambung Fadillah.

“Dari fungsi Sabhara, reskrim, intel dan polair hampir 50 personil akan diberangkatkan nanti sore untuk membantu melakukan pencarian, dibantu TNI, Sahbandar dan nelayan setempat,” imbuhnya lagi.

Diketahui, Penyebab kecelakaan (laka) perahu di perairan Pulau Sedereng Besar, Desa Sesiil. Kapal motor dengan 34 penumpang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Hurairah miring dan tenggelam diduga karena kelebuhan muatan (overload).

Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen mengatakan, informasi terkini yang pihaknya terima dari petugas di lapangan, selain karena cuaca ekstrim, perahu yang mengangkut puluhan penumpang kelebihan muatan.

“Selain karena faktor cuaca, juga karena kelebihan kapasitas penumpang,” ujarnya, Jumat (9/3/2018), kepada sejumlah media di Mapolres Sumenep.

Bahkan, standarisasi kelayakan perahu diragukan. Perahu
dengan ukuran panjang 13,30 meter, lebar 2 meter dengan menggunakan 1 mesin disebut tidak layak sebagai alat transportasi.

“Kalau dilihat dari gambaran perahunya, itu tidak layak, karena perahu itu bukan khusus untuk mengangkut penumpang,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, selain santri dan para guru pendamping, ada seorang bayi bernama Ajin Basitum Ahkram berusia 7 bulan, Najwan Dinur Uyyah (2) yang menjadi korbn dalam kecelakaan laut di perairan sebelah barat pulau Saredeng Besar, Desa Sasiil, Kecamatan/Pulau Sapeken, Sumenep, Kamis (8/3/2018) sekitar jam 14.45 WIB.

Berdasarkan data resmi yang dihimpun Kepolisian Resort Sumenep, diketahui perahu kayu bernama Kota Baru yang sedang membawa penumpang siswa/siswi MTs dan MA Pondok Pesantren Abu Hurairah berangkat dari pulau Sapeken dengan tujuan Desa Tanjung Kiaok pulau Sepanjang.

Dalam perjalanan 2 mil disebelah barat pulau Saredeng Besar, desa Sasiil tiba-tiba posisi perahu kayu tersebut miring ke arah kiri sehingga sebagian penumpang terjatuh ke laut.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i