Ekonomi

Sapto: Membangun Bisnis Media Online Memang Mudah, Juga Sulit

JOMBANG, FaktualNews.co – Founder Tirto.id, Atmaji Sapto Anggoro, kembali berkunjung ke kantor redaksi FaktualNews.co di Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/3/2018).

Dalam kesempatan ini, Sapto menyempatkan diri untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana kondisi bisnis media online saat ini.

Menurutnya, meski saat ini membuat sebuah media online sangatlah mudah. Hanya dengan kurang dari dari 10 orang saja, sebuah portal berita rasanya sudah mampu berjalan dari segi keredaksian.

“Namun, yang menjadi masalah utamanya. Bagaimana media ini bisa berkembang dan bisa menghasilkan pemasukan bagi sebuah perusahaan,” jelas Sapto panggilan akrabnya.

Adu kecepatan dalam penyajian sebuah berita dan traffic pembaca, kata pria kelahiran Jombang ini, bukanlah menjadi satu-satunya aspek dalam kompetisi bisnis media. Salah satu aspek penunjang lainnya adalah karakter atau ciri khas media online itu sendiri.

Dengan membentuk karakter pada media online itu, Sapto berharap para pemilik media mampu menganalisa segment pembaca dan target marketnya.

“Misalnya detik.com dengan kecepatan beritanya, atau seperti ciri khas tirto.id dengan berita panjang, infografis, dan risetnya,” terang Sapto.

Aspek tersebut inilah menurut Sapto menjadi salah satu nilai jual media online itu sendiri.

Generasi milenial dan bisnis media online

Dalam perkembangannya, penggunaan Internet sebagai media pencari informasi lebih banyak digunakan oleh kelompok umur yang lebih muda dibanding yang lebih tua.

Media online menjadi sumber informasi bagi generasi milenial. Mayoritas milenial membaca media online setiap hari.

Hal ini dapat dimanfaatkan oleh para merek untuk membidik target konsumennya. Khususnya, dalam menentukan saluran komunikasi yang sesuai guna mencapai efektivitas dari strategi komunikasi yang digunakan.

Sapto menjelaskan, menjalankan bisnis media online di era generasi milenial menjadi tantangan setiap pemilik media. Bukan lagi hanya dengan konten yang kekinian viral, kemampuan untuk ‘berkomunikasi’ dengan mereka melalui media sosial juga menjadi hal utama.

“Selain menjadi sarana untuk menggaet pembaca, media sosial yang banyak diakses oleh kalangan muda juga berpeluang menjadi salah satu sumber pendapatan dalam bisnis media,” tambah putra pensiunan TNI AD tersebut.

Kembali lagi, Sapto memaparkan, pemilik media dituntut mampu menganalisa penggunanya untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut, karena masing -masing media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan sebagainya memiliki karakter pengguna dan pangsa pasar yang berbeda-beda pula.