FaktualNews.co

Cat Kuku Botol Limbah Medis KB Dijual Bebas di Jombang

Nasional     Dibaca : 1769 kali Penulis:
Cat Kuku Botol Limbah Medis KB Dijual Bebas di Jombang
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Cat kuku yang dijual dipasaran, diduga dikemas dalam botol limbah medis

JOMBANG, FaktualNews.co – Cat kuku (kuteks) yang dikemas dalam botol limbah medis vaksin KB, dengan mudah ditemukan dan dibeli di pasar tradisional Citra Niaga atau pasar legi, Jombang, Jawa Timur, Senin (12/3/2018).

Cat kuku kaum hawa tersebut di sinyalir di produksi di wialayah Kecamatan Peterongan.

Pantauan FaktualNews.co di pasar tersebut pada, Senin (12/3/2018), kuteks itu banyak dijual di pasar legi bagian barat kompleks toko-toko mainan anak-anak.

Botol yang diduga kuat berasal dari limbah medis berupa botol bekas vaksin suntikan KB Cyclofem itu dinilai mampu menimbulkan penyebaran inveksi yang tidak terduga kepada masyarakat.

Selain dijual bebas di pasar legi, cat kuku limbah medis juga mudah ditemukan disekitar Sekolah Dasar (SD) di Desa Pulo Lor dan Madrasah Ibtidaiyah Desa Kauman.

Harga yang dipasarkan cukup murah, satu bungkus kuteks yang berisi 12 botol kecil hanya dijual Rp 4 ribu rupiah di pasar legi.

Jika dijual per botol dengan harga Rp 500 rupiah maka pedagang yang berjualan disekolah-sekolah sudah dapat untung Rp 2000 perbungkus.

Menurut salah satu penjaga toko di pasar legi berinisial LD (40) menyebutkan kuteks yang memiliki nama “pacar muslim mawar indah” ini dipasok dari Kecamatan Peterongan. Disana terdapat satu pabrik rumahan kuteks yang cukup terkenal.

“Kalau mau beli banyak ke Peterongan saja, langsung ke rumah produsennya. Disana bisa beli dengan harga murah dan banyak,” katanya kepada FaktualNews.co, Senin (12/3/2018).

“Sampean (Kamu) ke Peterongan saja, tanya saja mau beli kuteks merksnya pacar muslim. Sudah banyak yang kenal dan tahu nama pemiliknya. Dari Fly over lurus ke kiri sebelum Sumobito tanya saja disana,” tambahnya.

Sebelumnya, kuteks atau cat kuku yang dikemas dalam botol bekas vaksin suntikan KB beredar di pasaran di wilayah Kota Mojokerto. Temuan itu membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto turun tangan.

Kepala Dinkes Kota Mojokerto, Ch Indah Wahyu mengungkapkan, penggunaan limbah medis berupa botol bekas vaksin suntikan KB Cyclofem itu dinilai mampu menimbulkan penyebaran inveksi yang tidak terduga oleh masyarakat.

Atas temuan itu, tim dari Dinkes Kota Mojokerto kini sudah melakukan penyelidikan. “Kami tadi sudah ambil contoh beberapa kuteks, beberapa kami bawa ke kantor,” ujarnya, Jum’at (9/3/2018).

Walaupun tidak ada label, botolnya sama persis seperti yang ditemukan masih lengkap dengan label bertuliskan Cyclofem itu. Kami tetap melakukan penyelidikan hingga ketemu dengan produsennya.

“Mereka mengaku mengambil barang dari kawasan Jombang. Ada juga yang mengaku beli barang di grosir mainan yang ada di Kota Mojokerto,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags