PAMEKASAN, FaktualNews.co – Tata ruang kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dinilai legislatif semakin hari makin semrawut.
“Keberadaan pedagang kaki lima serta pasar tumpah menambah kesemrawutan di Kota Pamekasan,” kata Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Ismail, Rabu (14/3/2018).
Beberapa titik yang menjadi simpul kemacetan diantaranya, di depan pusat pertokoan Citra Logam Mulia (CLM) Kota Pamekasan.
Disamping itu, banyak PKL lainya seperti yang ada di jantung kota Arek Lancor (Arlan), depan pasar sore baru, jalan Diponegoro, jalan Jokotole, jalan Agussalim dan jalan Trunojoyo tersebut sangat merusak penataan kota berjuluk Gerbang Salam ini.
“Penataan kota yang ada di Pamekasan semrawut dan itu tidak boleh dibiarkan” jelasnya.
Lanjut Ismail, dari banyaknya penyebab kesemrawutan itu karena, keberadaan PKL yang tidak tertata rapi dan maraknya pasar tumpah. “Pemerintah Kabupaten belum mampu melakukan penataan para PKL. Padahal, ada lahan kosong bekas SMK 2 Pamekasan,” tambahnya.
Dia berharap, kedepan kota pamekasan lebih tertata dan bersih, dengan tujuan kota Pamekasan mampu mendapat Adipura kembali. “Penataan kota kedepan harus ditata betul, untuk bisa meraih kembali Piala Adipura,” tukas Ismail.