PAMEKASAN, FaktualNews.co – Keberadaan ulama yang ada di Pulau Madura menjadi kunci dan penentu utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Potoan Daya, Palengaan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (14/3/2018).
Mantan Panglima TNI ini, mengatakan peran ulama cukup besar dalam menjaga dan memajukan Negara Indonesia.
“Ulama sebagai tembok Nagara harus mampu menangkal masuknya paham-paham radikalisme,” jelasnya saat mengisi orasi kebangsaan.
Menurutnya, peranan ulama seperti KH Hasyim Ashari, dan Jenderal Sudirman yang juga tidak bisa dibantahkan lagi dalam perjuangan kemerdekaan.
“Saya menjadi panglima TNI karena bimbingan para ulama. Saya mengucapkan terimakasih atas nama seluruh prajurit TNI kepada para ulama yang telah menjaga keamanan dari zaman pra kemerdekaan, serta membangun umat Islam yang rahmatin lil allamin hingga kini,” ujarnya.
Dikatakan, oleh calon presiden 2019 itu juga mengimbau kepada semua pihak khusus ulama yang ada di Madura, untuk bersama-sama memerangi hoax di media sosial (mensos) dengan kebaikan dan kata-kata lembut. Jangan sampai orang Islam diadu dengan orang Islam seperti yang terjadi di Syria.
“Jangan terpancing oleh situasi. Mari lah kita kubur semua perbedaaan diantara kita. Mari kita bersama-sama menjaga ulama dan menyatukan hati untuk Indonesia,” katanya.
Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, KH Mohammad Rofi’e Baidhowi mengucapkan selamat datang kepada Mantan Panglima Gatot Normantyo.
“Saya ucapkan selamat datang kepada kepada Mantan Panglima Gatot Normantyo di Pondok Pesantren Al-Hamidy,”ujar KH. Mohammad Rofi’e Baidhowi dalam Sambutanya.