Pendidikan

Bahasa Madura Jadi Mulok di Sumenep, Ini Rekom Dewan Pendidikan

SUMENEP, FaktualNews.co – Rencana penerapan bahasa Madura di setiap sekolah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mendapatkan tanggapan dari Dewan Pendidikan.

Juru bicara DPKS, Badrul Arrozy mengatakan, Dinas Pendidikan setempat agar tidak buru-buru untuk launching program tersebut, karena harus benar-benar dirumuskan dengan matang.

“Kami mengingatkan kepada Dinas Pendidikan agar tidak buru-buru launching, tapi harus merumuskan sebuah program besar ini, karena ini berdampak luas,” terangnya, Kamis (15/3/2018).

Mantan aktivis PMII Pamekasan ini menambahkan, dalam perumusan program muatan lokal bahasa Madura di Kabupaten Sumenep harus memperhatikan bahasa lokal yang ada di Kabupaten Sumenep.

Secara giografis, jika menggunakan standart bahasa Madura menurutnya harus ditentukan terlebih dahulu Bahasa Madura yang baku yang mana, daerah mana yang mau digunakan dalam muatan lolak pendidikan di sekolah.

Sebab di Kabupaten Sumenep banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi setiap harinya, salah satunya di daerah Sapaken, Kangean dan lainnya.

“Sumenep ini terdiri dari banyak pulau, kalau menggunakan bahasa Madura, terus mau mengguanakan bahasa daerah yang mana, jika bahasa Madura daerah Sapaken, apa tidak ada kendala,” sambungnya.

Maka dari itu, pihaknya sangat mengharap dinas pendidikan setempat untuk mengkaji dengan matang dalam perumusan program penerapan Bahasa Madura.

“Paling tidak FGD dulu, dengan melibatkan, budayawan, melibatkan ahli bahasa, melibatkan akademisi yang memang kompeten di bidang itu,” imbuhnya.

Menurutnya, pihaknya khawatir jika tidak dalam perumusan yang matang, penerapannya akan tersendat-sendat. Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mewacanakan akan menerapkan kebijakan waji berbahasa Madura di seluruh lembaga Pendidikan tingakat SD dan SMP pada tahun 2018.

Hal itu dilakukan untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa Madura.