MOJOKERTO, FaktualNews.co – Perangkat Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur akhirnya memberi keputusan terkait tembok yang membuat dua rumah warganya terisolir.
Perangkat Desa Kalikatir telah melangsungkan rapat yang juga di hadiri muspika Kecamatan Gondang diantaranya Kapolsek Gondang, AKP Slamet, Camat Gondang, Amat Susilo, perwakilan dari Koramil Gondang.
Rapat yang membahas permasalahan tembok setinggi 1,5 meter yang membuat dua rumah warga Desa Kalikatir terisolir itu juga diikuti warga dan tokoh masyarakat Desa Kalikatir.
“Sudah rapat semalam mas, keputusannya temboknya dibogkar, tapi dibuatkan pintu besi,” ujar Kusnadi, PLT Kepala Desa Kalikatir saat dihubungi FaktualNew.co, Kamis (15/3/2018).
Sayangnya, usai Kusnadi mengatakan hal itu, sambungan telepon terputus. Saat FaktualNews berupaya menghubunginya lagi, nomor teleponnya tidak aktif hingga saat ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rapat musyawarah usai pada Rabu, 14 Maret 2018 sekitar pukul 21.30 WIB. Hasilnya, tembok tersebut akan dibongkar.
Namun, tembok yang dibongkar akan diganti dengan pintu besi yang dikunci dengan gembok. Tujuannya, pintu besi akan dipakai akses jalan tertentu.
Diberitakan sebelumnya, cerita miris proses pemakaman nenek Sutinah (60) warga Dusun/Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mencuat di media sosial.
Dalam video berdurasi 41 detik yang diunggah di media sosial pada Senin, 12 Maret 2018 kemarin, tampak sejumlah warga berbondong-bondong mengantarkan jenazah Sutinah menuju ke pemakaman.
Namun, ketika hendak dimakamkan dari rumahnya menuju ke pemakaman. Keranda jenazah nenek Sutinah, warga Dusun/Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, harus melewati ‘lompat’ tembok pagar setinggi 1,5 meter.