FaktualNews.co

Masa Redup & Peralihan Aset

Sejarah Bioskop di Jombang Dari Masa Ke Masa (2)

Wisata     Dibaca : 3899 kali Penulis:
Sejarah Bioskop di Jombang Dari Masa Ke Masa (2)
FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/
Jejak keberadaan Bioskop di Jombang yang masih tersisa.

JOMBANG, FaktualNews.co – Berjaya di era 1980 hingga 1990, Bioskop di Jombang, Jawa Timur, mulai memasuki masa redup menjelang tahun 2000. Satu persatu, pertunjukan film layar lebar mulai ditinggalkan peminat Film.

Akhir tahun 90-an, gedung gedung Bioskop yang biasa menyajikan hiburan tiap malam bagi warga peminat Film di Kota Santri, mulai sepi pengunjung.

Budayawan asal Jombang, Nasrullah mengungkapkan, masa keemasan Bioskop yang menyajikan pertunjukan Film layar lebar berakhir pada akhir tahun 90-an. Itu dimulai dengan hadirnya film-film di layar televisi.

Masa redup Bioskop memasuki puncaknya saat era tahun 2000, dimana beragam alat teknologi berupa Handphone, Televisi, serta komputer mulai masuk dan dipegang masyarakat. Belum lagi, akses internet yang mulai dimiliki masyarakat.

Di Jombang, beber Nasrullah, dulunya ada empat Bioskop yang eksis. Keempat Bioskop tersebut, yakni Bioskop Basuki dan Bioskop Rex berdiri pada tahun 1960-an. Berikutnya, ada Bioskop Restu dan Bioskop Plaza.

Bioskop Rex berubah nama menjadi Bioskop Ria. Sedangkan Cineplex, berdiri diatas bekas Bioskop Basuki. Gedung Bioskop Basuki ambruk pada tahun 1989 dan diganti dengan Cineplex 21.

Cak Nas menambahkan, untuk nonton bioskop dulu harus pakai karcis. “Pembayaran karcis pada tahun 1960-an yo bayar bioskop pakai rong ece limang sen atau seperempat rupiah. Tahun 1970-an bayarnya limang ripis/Rp 5,-,” ujarnya.

Bioskop Cineplex 21, lanjut Cak Nas, sapaan akrabnya, tersedia 3 studio yang memutar film berbeda setiap harinya. Pada zaman itu, Bioskop ini menjadi jujugan utama masyarakat Jombang.

Seiring perkembangan ternologi seperti VCD yang berisi lakon film apapun dan semua bisa dinikmati di rumah mading-masing, Cineplex 21 pun akhirnya gulung gulung tikar dan berubah menjadi Swalayan.

“Terakhir Bioskop yang beroperasi yaitu Plaza sekitar tahun 2010-an masih aktif. Sejak muncul handphone yang bisa nonton film apapun, Bioskop makin terpuruk,” tutur Nasrullah.

Gedung Bioskop Jombang

Eks gedung Bioskop di Jombang yang kini berubah menjadi toko swalayan.

Membuka lembaran sejarah eksistensi gedung Bioskop di Jombang, Cak Nas juga mengingat bagaimana perubahan aset yang menjadi tempat berdirinya gedung Bioskop Basuki.

“Bioskop Basuki berada di bekas Terminal Jombang yang sekarang menjadi Swalayan Mitra. Tidak paham, lokasi Bioskop itu asalnya aset Pemda untuk Terminal, tapi kok (berubah) jadi milik swasta,” sebut Cak Nas.

Namun, ia tak bisa menjelaskan lebih rinci kenapa jatuh ke tangan swasta. Perubahan aset Pemda menjadi milik swasta terjadi ketika Bioskop dimonopoli oleh Sudwikatmono dengan nama Bioskop Cineplex 21.

Selain eks gedung Bioskop Basuki, gedung bekas Bioskop Ria, menurut pengetahuannya, pada awalnya merupakan aset Pemkab Jombang. Namun herannya, perkembangan terakhir berubah menjadi milik swasta.

“Dulu itu aset Pemda gandeng dengan SDN Sulung yang pindah ke Swasta. Terakhir, almarhum Bupati Affandi minta Dewan Kesenian Jombang untuk ikut berjuang dan berharap bekas Bioskop itu nantinya bisa dijadikan Gedung Kesenian. Ternyata gagal dan sekarang menjadi toko listrik dan lampu,” beber Cak Nas.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i