JOMBANG, FaktualNews.co – Jalan RE Martadinata, Jombang, Jawa Timur, saat ini kembali diberlakukan sistem dua arah, setelah pada minggu lalu berlaku sistem satu arah (SSA).
Pembatalan sistem satu arah di Jalan RE Martadinata, tidak lepas dari protes warga sekitar, utamanya warga Kepatihan Jombang sebagai warga terdampak.
Alasan Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang yang memberlakukan sistem satu arah untuk kenyaman warga, dinilai mengada-ada. Menurut warga, masalah sebenarnya dipicu oleh maraknya parkir liar, bongkar muat serta PKL yang menempati trotoar di sepanjang jalan RE Martadinata.
Pantauan FaktualNews.co, Selasa (20/3/2018) pagi, di sepanjang jalan RE Martadinata, tampak sejumlah kendaraan roda 4 parkir di kiri dan kanan jalan. Kendaraan yang parkir, terdiri dari mobil pribadi dan Truk serta kontainer.
Bayu, warga Desa Kepatihan mengungkapkan, sejak ramai-ramainya penerapan SSA di Jalan RE Martadinata, aktivitas bongkar muat di pertokoan yang memakan badan jalan sudah jarang terlihat. Namun, parkir liar di sisi kiri kanan jalan, masih terjadi.
“Kalau bongkar muat, dari kemarin saya belum melihat lagi, terutama yang sering terjadi di Toko Lina. Kemarin saya dengar Toko Lina sudah mendapatkan teguran,” katanya.
Menurut Bayu, penerapan SSA di Jalan RE Martadinata bukan solusi tepat untuk menangani keruwetan di jalur tersebut. Masalah sebenarnya, sebut dia, akibat maraknya parkir liar, bongkar muat serta peralihan fungsi trotoar menjadi tempat berdagang dari para PKL.
Petugas di Pos Pengamanan Pasar Citra Niaga Jombang, Brigadir Mulyono mengungkapkan, berdasarkan pengalamannya selama bertugas, keruwetan hingga kemacetan arus lalulintas di Jalan RE Martadinata, diantaranya terjadi karena ketertiban pengendara serta maraknya parkir liar.
Selain parkir liar, adanya PKL yang menempati trotoar, membuat suasana Jalan RE Martadinata kian krodit. Kepadatan arus hingga kemacetan lalin, biasanya terjadi pada saat pagi dan siang saat jam pulang sekolah atau kantor.
Menurut Mulyono, jika pemilik kendaraan tidak asal parkir di bahu ataupun badan jalan, keruwetan hingga kemacetan diyakini tidak akan terjadi. “Penertiban terhadap parkir liar dan PKL dilakukan, itu saja Insyaallah sudah tertib,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pada pekan lalu, Dishub Jombang menerapkan sistem satu arah di Jalan RE Martadinata. Kebijakan yang diujicoba pada minggu lalu, mendapat protes warga hingga akhirnya ditinjau ulang. (Elok Fauriah)