Peristiwa

‘Ditolong’ Tumpukan Sampah, Bayi di Lamongan Selamat dari Maut

LAMONGAN, FaktualNews.co – Sesosok bayi di Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, selamat dari maut. Setelah bayi mungil itu ‘ditolong’ tumpukan sampah di tempat kubangan air, Selasa (20/3/2018).

Bayi yang terbungkus itu tak sampai tenggelam dan tetap bertahan di permukaan air karena tertahan tumpukan sampah.

“Saya pertama melihat seperti boneka terapung,” ungkap Kasriatun kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).

Karena tak begitu yakin, Kasriatun lantas mencoba mengamati lebih dekat. Betapa kagetnya dia saat mengetahui jika benda tersebut merupakan sosok bayi yang masih hidup. Spontan, ia pun memberitahukan hal itu ke warga lainnya.

“Saya sangat yakin, karena bayinya bergerak-gerak, meskipun tidak menangis,” imbuhnya.

Warga yang mengetahui adanya bayi tersebut sontak langsung melaporkan penemuan bayi itu ke petugas. Menerima laporan itu, Korp Bhayangkara pun bergegas ke lokasi. Dengan cepat, anggota Polsek Pucuk, Aiptu Ahmad mengevakuasi bayi tak berdosa itu. Bahkan, petugas tak mendapatkan rintangan yang berarti.

Saat dievakuasi, bayi itu belepotan selada air sekujur tubuhnya. Selanjutnya, bayi dibawa ke Klinik Asyifa’ Pucuk sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soegiri untuk mendapatkan perawatan intensif.

Dari hasil pengembangan penyelidikan polisi, tersangka pembuangan bayi mengarah pada seorang perempuan bernama Lusiana Stesia. Bayi itu diduga hasil hubungan gelap Lusiana Stesia (22) dengan laki-laki pacarnya.

Lusiana diduga membuangnya ke kolam di belakang rumah yang juga menjadi tempat pembuangan sampah. Polisi lalu ke rumah Lusiana dan ternyata benar petugas menemukan bercak-bercak darah di rumah itu.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diakui anak Lusiana yang dilahirkan Selasa (20/3) pagi tadi. Ia mengaku malu menanggung aib, karena bayi yang dilahirkannya itu hasil kumpul kebo dengan pacarnya. Lusiana kini juga dirawat di salah satu klinik di Pucuk karena mengalami pendarahan. Kini polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua ibu bayi.