MOJOKERTO, FaktualNews.co – Fungsi jalur penyelamat atau emergency safety area yang dibangun di jalur alternatif penghubung Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu, Malang atau yang dikenal dengan jalur Cangar, itu untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di jalan tersebut.
Karena, kondisi medan jalan alternatif penghubung Mojokerto dan Kota Batu, merupakan turunan dan tanjakan tajam. Kondisi medan tersebut sering kali mengakibatkan kecelakaan kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat yang disebabkan rem tidak berfungsi.
Untuk kendaraan yang mengalami rem blong, bisa langsung masuk ke jalur penyelamat. Modelnya ini nanti akan dibuat menanjak lebih tinggi dengan medan pasir. Jadi kendaraan yang mengalami rem blong, kalau masuk di jalur penyelamat secara otomatis akan berkurang kecepatannya.
Nah, sejak awal 2018, jalur penyelamat telah selesai dibangun dan resmi bisa dioperasikan. Namun, jalur penyelamat itu dinilai tak efektif dalam hal mengurangi jumlah kecelakaan di jalur tengkorak itu.
Seperti dikatakan Soleh, salah satu pemilik warung yang berada di jalur Cangar, ada atau tidaknya jalur penyelamat tidak ada bedanya. Jumlah laka tetap tinggi dan fatalitas korban tetap tidak bisa terminimalisir.
“Dulu itu kan inginnya kalau ada mobil atau motor yang rem blong langsung masuk ke jalur penyelamat. Tapi setelah jadi, buktinya ya jalur penyelamat itu tidak ada fungsinya,” ujarnya, kepada FaktualNews.co, Selasa (20/3/2018).
Setiap minggu, kata Soleh, di jalur yang berada di kawasan tikungan Gotean, kecelakaan yang terjadi kisaran 2 hingga 3 kejadian kecelakaan.
Bahkan, jumlah kejadian kecelakaan di tikungan Gotean bisa meningkatkan saat libur panjang tiba. “Kalau waktu liburan, kan banyak orang yang tidak pernah kesini, kebanyakan lewat sini karena Batu macet. Itu yang sering kecelakaan,” jelasnya.
Tingkat fatalitas korban pun mulai mengalami luka ringan, patah tulang, hingga meninggal dunia. “Kemarin, Minggu itu juga ada kecelakaan, tiga anak perempuan pakai motor matic, boncengan 3 dari arah Batu. Rem blong di sini, satu korban meninggal dunia di lokasi,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Rokhaini, pemilik warung yang berada jalur Cangar. Ia berharap, instansi terkait bisa memberikan solusi terbaik untuk mengurangi jumlah laka dan tingkat fatalitas korban kecelakaan di jalur Cangar.