FaktualNews.co

Dibalik Runtuhnya Kejayaan Bioskop di Jombang, Benarkah Aset Pemerintah Raib?

Peristiwa     Dibaca : 1461 kali Penulis:
Dibalik Runtuhnya Kejayaan Bioskop di Jombang, Benarkah Aset Pemerintah Raib?
FaktualNews.co/Istimewa/
Ilustrasi

JOMBANG, FaktualNews.co – Sejumlah lahan dan bangunan di kawasan Kota Jombang, diduga dulunya merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten, namun beralih ke tangan pihak swasta.

Beberapa aset yang dimaksud, diantaranya adalah bekas gedung Bioskop di Kota Santri. “Setahu saya setelah konfirmasi ke DPPKAD Kabupaten Jombang, ada lima aset daerah yang berpindah (pemilik),” ungkap Ketua LSM Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ), Joko Fattah Rochim.

Dipaparkan, beberapa aset yang kini menjadi milik swasta, dulunya merupakan tempat publik. Entah bagaimana prosesnya, ujar Fattah, aset-aset yang sebelumnya diketahui sebagai milik pemerintah berganti pemilik.

Aset-aset yang diyakini dulunya adalah milik pemerintah namun berubah menjadi milik pihak swasta, antara lain bekas gedung Bioskop Ria, Bioskop Restu, serta Bioskop Basuki.

“Pertama Bioskop Ria sekarang jadi toko mulia, kedua Bioskop Restu sekarang jadi gedung pertemuan milik klenteng di Jalan RE Martadinata,” kata Fattah, Rabu (21/3/2018).

“Ketiga Bioskop Basuki yang pernah berubah jadi Cineplex dan sekarang jadi toko swalayan,” demikian lanjut Fattah membeberkan data-data terkait dugaan raibnya sejumlah aset Pemda.

Selain lahan yang menjadi tempat berdirinya Bioskop, Fattah juga mengungkit adanya aset lain yang dulunya merupakan milik pemerintah, namun saat ini dimiliki swasta. Salah satunya, tempat yang dulunya menjadi wisma tamu pemerintah daerah.

“Wisma tamu di Jalan KH Wahid Hasyim. Dulu ada papan namanya jelas, tapi sekarang jadi tempat kuliner. Terakhir terminal lama simpang 3, sekarang jadi pertokoan,” beber Fattah.

Sebelumnya, budayawan asal Jombang, Nasrullah sempat mengungkit kepemilikan aset yang dulunya menjadi tempat berdirinya gedung Bioskop Basuki dan Bioskop Ria.

“Bioskop Basuki berada di bekas Terminal Jombang yang sekarang menjadi Swalayan Mitra. Tidak paham, lokasi Bioskop itu asalnya aset Pemda untuk Terminal, tapi kok (berubah) jadi milik swasta,” sebut Cak Nas, saat ditemui FaktualNews.co, beberapa waktu lalu.

Namun, ia tak bisa menjelaskan lebih rinci kenapa jatuh ke tangan swasta. Demikian pula yang terjadi dengan bekas gedung Ria. Cak Nas, sapaan akrabnya menyatakan, pada awalnya itu merupakan aset Pemkab Jombang.

“Dulu itu aset Pemda gandeng dengan SDN Sulung yang pindah ke Swasta. Terakhir, almarhum Bupati Affandi minta Dewan Kesenian Jombang untuk ikut berjuang dan berharap bekas Bioskop itu nantinya bisa dijadikan Gedung Kesenian. Ternyata gagal dan sekarang menjadi toko listrik dan lampu,” beber Cak Nas.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Jombang, Eka Suprasetya memastikan, lokasi bekas gedung Bioskop Ria, Restu serta Basuki, bukan milik Pemkab Jombang.

Demikian pula dengan bekas bangunan rumah tamu Pemda dan kawasan terminal lama yang kini menjadi kawasan ruko, merupakan milik swasta. Lokasi-lokasi yang dimaksud Eka, saat ini bahkan sudah memegang Sertifikat Hak Milik (SHM) perorangan.

Saat disinggung apakah bekas Bioskop dan terminal (lama) tersebut dulunya merupakan aset milik pemerintah daerah, ia enggan memberikan keterangan lebih.

“Kalau kejadian zaman dahulu, saya tidak tahu. Saya belum masuk DPPKAD,” kata Eka Suprasetya, saat dikonfirmasi FaktualNews.co.

“Apakah bekas Bioskop itu milik Pemerintah (Jombang), lebih tepatnya mari kita cek ke Badan Pertanahan Nasional. Kalau setahu saya, sudah SHM,” bebernya.

Eka menambahkan, aset-aset milik Pemerintah Kabupaten Jombang hingga kini masih aman dan terjaga dengan baik. Dia memastikan aset yang telah tercatat tidak akan melayang kepada pihak lain.

Seorang jurnalis senior Jombang, Hadi Purwanto mengungkapkan, persoalan kepemilikan sejumlah aset telah muncul sejak tahun 1986. Saat itu, Kabupaten Jombang dipimpin oleh Bupati Noeroel Koesmin.

“Saya pernah mengulas soal itu. Bekas rumah tamu itu milik orang Cina. Saya ketemu langsung dengan orangnya (pemilik) karena diminta Bupati Koesmin untuk merayu yang punya agar mau menyerahkan ke Pemda. Riwayatnya jelas, bukan milik Pemda,” bebernya.

Terkait keberadaan aset bekas gedung Bioskop Basuki, Ria dan Restu, Hadi menyatakan, berdasarkan prosesnya melakukan peliputan pada masa lalu, gedung-gedung itu murni milik swasta.

“Kalau gedung-gedung (Bioskop) itu memang milik swasta. Tapi kalau yang bekas terminal lama di simpang tiga, itu aset Pemda. Tidak tahu kalau sekarang jadi milik swasta,” ujar Hadi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i