Peristiwa

Kunjungan ke Trenggalek, Kepala BNNP Jatim Sebut Ada 58 Jaringan Narkoba di Indonesia

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Brigjend Pol Bambang Budi Santoso, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Trenggalek.

Dalam kunjungan pada Rabu (21/3/2018) malam tersebut, Kepala BNNP Jatim bermaksud melakukan monitoring evaluasi (monev) yang berkaitan dengan kegiatan BNNK Trenggalek, sekaligus meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PC NU, PD Muhammadiyah, Pramuka dan FKUB.

“Dalam rangka monitoring evaluasi (monev) berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh BNNK Trenggalek. Termasuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PC NU, PD Muhammadiyah, Pramuka dan FKUB,” ungkap Kepala BNN Kabupaten Trenggalek, M Akik Subki.

Brigjend Pol Budi Santoso mengatakan, keberadaan institusi BNN di Kabupaten Trenggalek telah menunjukkan hasil dan progres yang baik. BNN Kabupaten Trenggalek, termasuk dalam deratan 17 Kabupaten di Jawa Timur yang telah menjalankan tugasnya dengan produktif.

“Di Trenggalek kami butuh sinergi dalam mencegah peredaran gelap narkotika, karena kami tidak bisa bekerja sendiri,” Kata Kepala BNNP Jatim, di Trenggalek.

Pemberantasan dan penanggulangan peredaran narkoba, kata Budi Santoso, perlu dilakukan secara sinergi dengan semua stakeholder. Langkah itu juga harus dilakukan secara massif dan bersama-sama dengan aparatur di daerah.

Untuk itu, pihaknya menitipkan BNN Kabupaten Trenggalek untuk beraktualisasi dengan pimpinan daerah bersama tokoh masyarakat agar Trenggalek terbebas dari bahaya narkoba. “Kita selamatkan generasi muda di Trenggalek dari Narkotika,” kata Budi Santoso.

Dipaparkan, ada 58 jaringan narkoba di Indonesia dan yang masih bisa terkuak tidak lebih dari tiga jaringan saja. Maka dari itu, sebut Kepala BNNP Jatim, keterlibatan semua pihak yang berkompeten di daerah sangat diperlukan.

Termasuk, aparat di Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang diindikasikan jaringannya ada di penjara tersebut. “Tugas kita hanya pemutus jaringan dan yang lebih berwenang melakukan penindakan ada di kepolisian,” tegasnya.

Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto berharap, pencegahan sedini mungkin terhadap bahaya narkoba terus dilakukan dari BNN dan Polres setempat.

Program sosialisasi pada saat pelaksanaan upacara setiap hari Senin di masing-masing sekolah maupun masing-masing tingkatan, sangat layak untuk dilanjutkan.

“Kita selalu memberikan ruang kepada BNNK dan kepolisian untuk bertindak sebagai inspektur upacara tiap Senin di semua sekolah dalam rangka memahamkan bahaya narkoba,” ungkapnya.

Ibarat ilmu, lanjut Kusprigianto, Kepala BNNP Jatim itu datang di Trenggalek membawa ilmu. “Kita ingin Kepala BNNP Jatim bisa menularkan ilmu bagi kami agar anak-anak yang menjadi bagian dari generasi kami terselamatkan dari narkoba,” pungkasny. (Suparni PB).