Ilustrasi Air bersih
NEW YORK, FaktualNews.co – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memperingatkan soal bahaya krisis air yang tengah mengancam masyarakat global.
Dia menekankan, kelangkaan air adalah masalah besar yang perlu segera diantisipasi. Hal itu dikatakan Guterres, saat peluncuran the International Decade for Action on Water for Sustainable Development.
“Dengan kebutuhan air bersih yang diproyeksikan akan meningkat lebih dari 40 persen pada pertengahan abad ini, dan dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, krisis air menjadi perhatian besar,” kata Guterres, dilansir Anadolu Agency.
Dekade yang diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Air Sedunia akan berlaku selama 2018-2028.
Guterres mengatakan, satu dari empat orang akan tinggal di negara-negara yang kekurangan air tawar. Hal ini akan semakin parah atau berulang pada tahun 2050.
“Hari ini, 40 persen orang di dunia terkena dampak krisis air, 80 persen air limbah yang dibuang ke lingkungan, dan lebih dari 90 persen bencana terkait air,” ungkap dia.
“Lebih dari dua miliar jiwa kekurangan akses ke air bersih, sementara lebih dari 4,5 miliar orang kekurangan layanan sanitasi yang memadai,” tambah Guterres.
